5 Cara Efektif untuk Menyampaikan Kritik
Jakarta - Sebuah kritikan pastinya tidak akan diterima dengan mudah oleh siapapun. Karenanya, kita perlu menguasai strategi untuk menyampaikan kritik secara efektif.
Selain agar bisa diterima dengan baik, penting juga supaya hubungan kita dengan orang tersebut tidak menjadi canggung sesudahnya.
Kamu bisa coba beberapa cara berikut untuk menyampaikan kritik atau masukan kepada orang lain.
1. Pakai Metode "Sandwich"
Metode “sandwich” adalah memberikan kritik dengan tiga lapis, yaitu pujian-kritikan-komentar positif. Misalnya, “Aku suka banget sama stylemu, tapi model baju ini sepertinya kurang cocok buat kamu, kamu lebih terlihat elegan dengan rok A-line.” Masukan seperti ini akan membuat si penerima tidak merasa direndahkan atau dicibir.
2. Pilih Waktu yang Tepat
Membicarakan sesuatu yang sensitif perlu pemilihan waktu yang tepat. Ketika orang tersebut sedang banyak masalah atau baru saja dimarahi atasan, pastinya bukanlah waktu yang cocok untuk menyampaikan kritikanmu.
3. Gunakan Cerita Orang Lain
Kamu bisa menyampaikan kritikan secara tidak langsung dengan menceritakan kejadian orang lain. Di dalam cerita itu, kamu bisa memberikan detail kejadian, kesalahan yang dibuat, serta masukanmu.
Dengan demikian, orang tersebut tidak akan merasa disalahkan atau dipojokkan. Kamu juga bisa mengambil cerita dari orang terkenal atau kisah-kisah inspiratif yang populer.
4. Kritiklah Situasinya, Bukan Orangnya
Berfokuslah pada situasinya, bukan orangnya, dan gunakan subjek “aku”, bukan “kamu”. Ini akan mengurangi risiko orang merasa tersinggung dan diserang. Misalnya seperti ini, “Saya kira pertemuan ini bisa lebih efektif dengan bantuan media audio visual.”
5. Berikan Saran yang Spesifik
Sampaikanlah kritikanmu secara to the point dan spesifik. Penting juga untuk kamu gunakan kalimat yang positif. Misalnya, daripada bilang “Kamu sulit diajak bekerja sama,” lebih baik kamu bilang “Tolong buatlah laporan tepat waktu.”
Terlepas dari itu semua, sebelum kamu menyampaikan kritikan, ada baiknya kamu mempertimbangkan perlu tidaknya kritikan tersebut disampaikan. Pastikan dulu, “Apakah orang itu benar-benar perlu dikritik?” dan “Apakah kritikan ini benar-benar demi kebaikan?”.