URguide

Begini Cara Merawat Batik Pewarna Alami yang Tepat

Nivita Saldyni, Sabtu, 3 Oktober 2020 13.29 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Begini Cara Merawat Batik Pewarna Alami yang Tepat
Image: Dedi Purwadi melakukan pewarnaan dengan menggunakan pewarna alami. (Nivita Saldyni/Urbanasia)

Yogyakarta - Urbanreaders punya batik dengan pewarna alami? Sudah tahu belum bagaimana cara merawat batik pewarna alami kamu agar tetap terjaga kualitas dan warnanya?

Dedi Purwadi, perancang, pembatik, sekaligus peramu warna alam di Batik Jolawe di Kasihan, Bantul mengatakan ada sedikit perbedaan cara merawat batik pewarna sintetis dengan batik pewarna alami, guys.

“Jelas (berbeda perawatannya) karena pewarna alami ini kan bahan organik. Dia mudah dimangsa oleh mikroba, sehingga perawatannya jauh membutuhkan kerumitan lebih dibanding yang sintetis,” kata Dedi kepada Urbanasia, Jumat (2/10/2020).

Pertama, dari cara pencucian yang tidak boleh sembarangan. Ada baiknya kalau kain batik pewarna alamimu dicuci manual kenggunakan tangan dan menggunakan deterjen khusus agar kualitas dan warnanya tetap terjaga.

“Kalau detergen itu ada deterjen alami, pakai lerak. Lerak yang dalam bentuk cair juga sudah ada. Di super market, di butik-butik itu sudah tersedia, jadi tidak perlu buat sendiri. Lerak itu sendiri tidak untuk batik aja sebetulnya, bisa untuk cuci piring, untuk shampo. Dan dia alami, dari buah Lerak,” jelasnya.

Kemudian, setelah dicuci kamu juga harus perhatikan nih cara mengeringkannya. Tak seperti kain-kain lainnya, kain batik pewarna alami tidak boleh dijemur di bawah sinar matahari ya guys. Kain cukup dibentangkan dan diangin-anginkan saja.

Dedi juga menyarankan untuk memberikan ratus atau wangi-wangian tradisional dengan cara diuap ke kain. Semua langkh ini bisa kamu lakukan cukup satu bulan sekali aja kok, mudah kan?

“Yang penting rajin dan teratur. Diangin-angin, dicuci pakai lerak, lalu diratus. Itu gak harus setiap saat, satu bulan sekali perawatannya. Untuk menjaga warna agar tetap terjaga sebetulnya, karena jamur suka nempel (di kain),” jelasnya.

Selain perawatan yang tepat, Dedi mengatakn kalau cara kita menggunakan kain batik juga berpengaruh loh.

“Sama saja, mau yang sintetis ataupun yang alami, kalau penggunaannya sembarangan misalnya dipakai untuk panas-panasan nanti ya sama saja (cepat) pudar (warnanya). Itu kan sifat pewarna, tidak abadi kan di kain. Istilahnya aus,” kata Dedi.

Nah jadi baik-baik deh ya Urbanreaders dalam merawat kain batik yang kamu miliki. Bahkan bukan hanya pewarna alami saja, kain batik pewarna sintetis pun perlu dirawat dengan baik agar kualitas tetap terjaga.

“Kan batik-batik jaman dulu sebelum ada pewarna sintetis juga pakai pewarna alami, sampai sekarang masih bertahan (kualitasnya). Jadi tinggal perawatannya saja,” tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait