Bukit Sidoguro Klaten, Taman Indah Mirip di Singapura
Klaten - Kabupaten Klaten selama ini terkenal dengan destinasi wisatanya Umbul Ponggok yang mempesona.
Rupanya ada lagi, guys. Yang paling baru adalah Bukit Sidoguro di Dukuh Ngeblak, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Wisata ini telah dilaunching langsung oleh Bupati Klaten Sri Mulyani, belum lama ini.
Kabarnya, Bukit Sidoguro ini awalnya merupakan bukit cadas yang tandus dan kering kerontang.
Berkat dana alokasi dana (DAK) 2019 sebesar Rp 2,8 miliar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) inilah, Bukit Sidoguro disulap menjadi wisata instagramable yang cocok jadi alternatif mengisi liburan kalian.
Baca juga: Museum MACAN Bakal Tampilkan Segudang Pameran di Tahun 2020
Jika berkunjung kesini, kalian akan disuguhi hamparan kota Klaten dari atas bukit, juga pesona Rowo Jombor yang indah bersabuk perbukitan hijau.
Apalagi jika dilihat dari menara pandang, kalian akan melihat gagahnya Gunung Merapi dan Merbabu yang menjulang. Cocok jadi latar indah untuk berselfie.
Selain pemandangan yang luar biasa, ada pula empat pohon buatan di puncak bukit yang dibangun dengan konsep mirip taman di Singapura. Ditambah tiang-tiang lampu putih menghiasi jalan setapak menuju puncak bukit.
Bukit Sidoguro. (jatengprov.go.id)
Nah, yang jadi favorit pengunjung adalah spot selfie berbentuk tiang penyangga melengkung dengan puncaknya berbentuk lingkaran. Tak jarang banyak pengunjung harus antre untuk bergantian mengambil foto.
Baca juga: Nggak Cuma Snorkeling, Kamu Juga Bisa Lepas Penyu di Karimunjawa
Salah satu pengunjung, Catur (30), warga Dukuh Pendem RT 01 RW 08 Wonosari, Trucuk, Klaten datang bersama istri dan dua anaknya karena ingin melihat objek wisata yang digadang-gadang dapat menasional bahkan mendunia ini.
“Bukit Sidoguro spot-spotnya bagus untuk foto keluarga. Tadi juga sempat berfoto dengan burung hantu dan ular. Di sini bagus juga untuk anak-anak karena ada wahana perosotan dan ayunan,” kata Catur dikutip dari humas Pemprov Jateng (30/12/2019).
Kendati begitu, Catur menyarankan agar ada pagar pengaman di sepanjang jalan setapak, agar lebih aman untuk anak-anak. Sehingga tidak membahayakan mereka saat berlarian di objek wisata tersebut.
“Mungkin juga perlu ditambah penghijauan biar tidak terlalu panas di puncaknya,” saran Catur.