URnews

Debit Air di 14 Titik Mata Air di Bandung Utara Mulai Menyusut

Citra Resmi , Minggu, 23 Februari 2020 17.45 | Waktu baca 1 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Debit Air di 14 Titik Mata Air di Bandung Utara Mulai Menyusut
Image: Warga mengambil air di sumber mata air Curug Dago, Kawasan Bandung Utara, Jawa Barat, Jumat (21/2/2020). (Antara)

Bandung - 14 mata air yang ada di Kawasan Bandung Utara, tepatnya di hutan lindung Gunung Jayagiri Lembang mulai menyusut.

Dilansir Antara, debit air yang turun pada musim kemarau lalu diakibatkan produksi air bersih tidak sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk.

"Di sekitar hutan lindung Gunung Jayagiri terdapat sekitar 24 mata air yang digunakan selama ini oleh warga 10 RW di Desa Jayagiri dan sekitarnya untuk kebutuhan sehari-hari. Namun yang stabil debit airnya hanya 10 mata air," ujar Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lembah Harapan Adi Sutriatna di Lembang, Kamis (20/2/2020).

Penurunan debit air di 14 mata air tersebut biasanya terjadi saat kemarau. Namun kini air yang keluar sangat kecil. Tidak sebanding dengan jumlah warga yang membutuhkan. Apalagi sekarang pertumbuhan penduduk sangat pesat sedangkan ketersediaan sumber air bersih kian terbatas.

Baca Juga: Waspada! 19 Desa di Kabupaten Malang Terancam Kekeringan

Menurut Adi, dibutuhkan penghijauan di kawasan Gunung Jayagiri, terutama daerah sekitar sumber mata air agar menjaga debit air.

Rencananya LMDH setiap tiga bulan sekali akan melakukan aksi penanaman pohon di sana.

Jenis pohon yang ditanam adalah kayu manis, bungur, dan sebagainya. Program penanaman pohon melibatkan Perhutani KPH Bandung Utara, aparat kepolisian dari Polsek Lembang, Koramil Lembang, dan masyarakat.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait