URnews

Gerakan 'Bangkit Bangsaku', Cara ACT Ajak Masyarakat Tetap Optimis

Kintan Lestari, Rabu, 30 September 2020 19.53 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Gerakan 'Bangkit Bangsaku', Cara ACT Ajak Masyarakat Tetap Optimis
Image: Gerakan 'Bangkit Bangsaku' yang diinisiasi Aksi Cepat Tenggap (ACT) di FelFest Universitas Indonesia, Rabu pagi (30/9/2020) tadi. (dok. ACT)

Jakarta - Tahun 2020 bisa dibilang merupakan tahun yang gelap. Pandemi COVID-19 yang berlangsung lama membuat semua berubah, guys.

Akibat pandemi, banyak orang kehilangan pekerjaan, pengusaha yang gulung tikar, sampai tidak adanya penghasilan. Hal itu membuat perekonomian negara menurun drastis.

Kondisi yang sulit ini tentu membuat banyak orang terpuruk. Meski demikian kondisi ini bukan tidak ada jalan keluarnya.

Oleh karenanya, Rabu pagi tadi (30/9/2020) Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan sebuah gerakan 'Bangkit Bangsaku: Habis Gelap Bangkitkan Terang'.

Ini adalah gerakan nasional yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk optimis, dan bersikap positif di tengah kondisi saat ini.

"Dalam menyelesaikan kondisi darurat ini, dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai elemen bangsa untuk membangun optimisme dalam menghadapi dampak multidimensi akibat pandemi COVID-19. 'Habis Gelap Bangkitkan Terang' diambil sebagai tagline gerakan nasional 'Bangkit Bangsaku' untuk menularkan sebanyak-banyaknya sikap optimis. Sikap optimis diharapkan dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia untuk menapaki kehidupan dan menghidupkan sejuta harapan. Keterlibatan seluruh elemen bangsa seyogyanya membuat masalah terlihat kecil dan dapat teratasi. Insyaallah, optimisme juga membukakan jalan-jalan kemudahan," ungkap Presiden ACT, Ibnu Khajar, saat mendeklarasikan acara peluncuran gerakan nasional "Bangkit Bangsaku" di Felfest IFC Universitas Indonesia, Rabu (30/9/2020) pagi tadi.

Gerakan 'Bangkit Bangsaku' akan fokus pada penyelamatan 3 sektor vital, yakni sosial, ekonomi, dan kesehatan.

Di sektor sosial, ACT menopang kebutuhan pokok masyarakat, khususnya pangan, lewat sejumlah program pangan di antaranya Lumbung Beras Wakaf, Lumbung Ternak Wakaf, Lumbung Air Wakaf, Lumbung Sedekah Pangan, Operasi Pangan Gratis, Operasi Beras Gratis, Operasi Makan Gratis, Humanity Care Line, dan masih banyak lagi.

Selain pangan, penyelamatan sektor sosial juga mencakup pemberian bantuan biaya hidup bagi guru dan dai prasejahtera.

Untuk sektor ekonomi, ACT akan membantu para pelaku usaha mikro dan ultra mikro bertahan dan bangkit di tengah ancaman resesi ekonomi.

Dan di sektor kesehatan, ACT membantu penyediaan APD bagi petugas medis, aksi disinfeksi, hingga dukungan pangan dan multivitamin bagi tenaga kesehatan yang menangani langsung kasus COVID-19.

"Insyaallah kami akan terus mendampingi masyarakat Indonesia, memastikan stok pangan dari hulu ke hilir tersedia, sehingga seluruh masyarakat dapat terbantu. Misalnya saja di bagian hulu, kami fokus pada pendampingan para produsen pangan seperti petani, nelayan, dan sebagainya agar produksi pangan terus berlanjut. Hasil produksi pangan tersebut nantinya akan menjadi suplai untuk masyarakat di bagian hilir. Semua ini insyaallah akan menjangkau masyarakat urban dan pelosok negeri," imbuh Ibnu.

"Bangsa kita butuh disemangati sebuah gerakan, penyadaran terhadap berbagai permasalahan, pembuka jalan solusi dan implementasi nyata, serta penjaga optimisme tetap menyala. Seluruh aksi ini membutuhkan kolaborasi besar berbagai elemen masyarakat. Semua anak bangsa diundang kontribusinya, menyiarkan semangat dan ide untuk bangkitkan bangsa. Bersama, kita akan gulirkan bola salju kepedulian kita untuk Indonesia," tegas Ibnu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait