URnews

Heboh Bayi Perempuan Jadi Laki-laki di RSUD Nganjuk, Begini Kronologinya

Nivita Saldyni, Rabu, 2 September 2020 09.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Heboh Bayi Perempuan Jadi Laki-laki di RSUD Nganjuk, Begini Kronologinya
Image: Suasana rumah duka bayi yang viral di Nganjuk. (Facebook Ora Nguros via INFO WONG NGANJUK)

Nganjuk - RSUD Nganjuk kembali jadi sorotan netizen. RSUD Nganjuk mendadak viral usai melahirkan seorang bayi dari pasangan Pasangan suami istri Fery Sujarwo (29) dan Arum Rosalina (28), Selasa (1/9/2020) lalu.

Kisahnya pun viral di berbagai platform media sosial. Berdasarkan pengakuan Fery kepada wartawan di Nganjuk, awal tak ada yang aneh dari persalinan sang istri. Bayi yang lahir prematur pada 18 Agustus 2020 itu awalnya dinyatakan berjenis kelamin perempuan dengan berat 2,5 kg dan panjang 46 cm oleh pihak rumah sakit. 

"Iya menang betul saat lahir 18 Agustus perawat mengabari kalau bayi saya perempuan," kata Fery Sujarwo kepada wartawan di kantor kuasa hukumnya, Selasa (1/9/2020) petang.

Lahirnya bayi mereka secara prematur, membuat warga Desa Sonobekel, Kecamatan Tanjunganom Nganjuk itu belum boleh membawanya pulang sang anak. Anak mereka harus dirawat di ruang inkubator.

"Namun karena prematur akhirnya bayi ditinggal," imbuhnya.

Bahagia menyambut kelahiran sang anak, Fery pun bergegas mengurus akta kelahiran dan kartu keluarga (KK) baru. Dalam akta kelahiran dan KK itu tertulis nama sang anak, Ayra Shirly Alnaira.

Namun 11 hari kemudian, pihak RSUD Nganjuk mengabari jika bayi keduanya kritis dan meninggal dunia, Sabtu (29/8/2020). Saat itulah bayi dibawa pulang untuk dimandikan dan dimakamkan.

"Saat dimandikan itu kaget, kok berbeda jadi laki-laki padahal saat lahir dikabarkan perempuan. Bahkan saya sudah mengurus akta dan KK," lanjutnya.

Bingung bukan kepalang, Fery pun mempertanyakan kepada pihak rumah sakit. Hingga akhirnya pihak RSUD Nganjuk yang mengaku juga kaget mengetahui hal itu langsung mengirim ambulance ke rumah Fery untuk mengambil sampel tes DNA.

Sementara itu dilansir dari Facebook Info Wong Nganjuk, sang Ibu, Arum tetap mengaku kecewa dan tak terima. Untuk itu pihak keluarga akan membawa masalah ini ke jalur hukum.

"Saya akan meminta bantuan pengacara untuk masalah ini, biar jadi jelas mana yang salah dan mana yang benar," pungkasnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait