Jadi Selebgram, Ronaldo Lebih Tajir daripada Main Bola
Turin - Cristiano Ronaldo adalah selebgram dengan pengikut terbanyak di dunia. Wajar jika penghasilan Ronaldo dari media sosial itu lebih besar ketimbang yang didapat di lapangan hijau.
Ronaldo sudah dua musim terakhir bermain di Juventus dengan gaji mencapai 31 juta euro per tahunnya. Dia jadi pemain dengan pendapatan tertinggi di Italia, mengalahkan Adrien Rabiot di posisi kedua dengan 9 juta euro per musim.
Meski sudah mendapat penghasilan besar sebagai pesepakbola, Ronaldo tak perlu khawatir jika dia harus pensiun saat ini. Sebab, penghasilannya di luar lapangan sebagai artis instagram lebih besar.
Dikutip dari hasil studi Hopper HQ, Ronaldo mendapat keuntungan 47,8 juta dolar AS atau sekitar Rp 688 miliar dari endorsement atau promosi berbayar di akun instagram miliknya, @cristiano.
Baca Juga: Wow! Ronaldo Sudah 700 Gol
Ronaldo mendapat bayaran 975 ribu dolar AS atau sekitar Rp 13,78 miliar untuk sekali unggahan di akun instagramnya. Angka itu jauh menggungguli jumlah endorsment sejumlah selebritis dunia seperti Kylie Jenner, Selena Gomez, dan Emily Ratajkowski.
Bahkan jika dibanding dengan rivalnya, Lionel Messi, Ronaldo unggul jauh. Messi cuma dibayar 23,3 juta dolar AS (Rp 329 miliar) per unggahan di instagramnya. Pendapatan terbesar Ronaldo dari kerjasama iklan dengan Nike, Clear, dan Sixpad Europe.
"Ronaldo adalah manusia yang paling banyak pengikutnya di dunia (186 juta pengikut di Instagram). Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan yang ingin mengiklankan produknya mesti membayar uang hingga nyaris mencapai 1 juta dolar," tutur eksekutif marketing Hopper HQ, Nicola Cronin, yang dikutip dari Business Insider
"Karena statusnya sebagai selebriti dan bintang sepakbola, penghasilannya dari Instagram memisahkan diri dari kemitraan influencer biasa. Banyak dari postingan promosinya menjadi bagian dari kesepakatan sponsor yang lebih luas, seperti Nike," lanjutnya.
"Anda hanya perlu membuka Instagram miliknya untuk melihat berapa banyak kemitraan berbayar yang dia lakukan di luar pasar olahraga," demikian Cronin.(*)