URnews

Jateng Borong Juara dalam Lomba Inovasi Tatanan Normal Baru

Nunung Nasikhah, Selasa, 23 Juni 2020 12.56 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jateng Borong Juara dalam Lomba Inovasi Tatanan Normal Baru
Image: Gubernur Ganjar Pranowo saat menerima penghargaan juara pertama Lomba Inovasi Daerah Dalam Tatanan Normal Baru di Sektor Tempat Wisata klaster provinsi. (jatengprov.go.id)

Semarang – Prestasi gemilang kembali diraih oleh Provinsi Jawa Tengah. Kali ini, wilayah yang dipimpin oleh Gubernur Ganjar Pranowo tersebut sukses menjadi juara pertama pada Lomba Inovasi Daerah Dalam Tatanan Normal Baru di Sektor Tempat Wisata klaster provinsi.

Dalam lomba yang digelar Kementerian Dalam Negeri tersebut, Provinsi Jawa Tengah berhasil mengungguli Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga.

Tak hanya itu, guys. Provinsi Jawa Tengah juga meraih predikat Juara Pertama di sektor Transportasi Umum, mengungguli Bali dan Kalimantan Tengah.

Lalu juga meraih Juara Ketiga sektor Pelayanan Terpadu Satu Pintu, menyusul Sulawesi Tengah dan Kalimantan Utara.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2020).

Selain lingkup Provinsi, sejumlah kabupaten/kota di Jateng juga memenangi penghargaan yang diselenggarakan oleh Kemendagri tersebut. Sebut saja Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Banyumas, Kebumen, dan Kabupaten Tegal.

Meski mendapat penghargaan prakondisi di Candi Borobudur, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan belum akan membuka semua objek wisata di wilayahnya.

Ia mengatakan, pembukaan objek wisata di Jateng harus mengikuti perkembangan kondisi dan ketentuan yang disyaratkan oleh Gugus Tugas COVID-19.

"Belum (dibuka). Tidak boleh diartikan seperti itu. Kita harus lihat grafiknya (kasus COVID-19 yang mulai turun, melandainya cukup drastis, melantainya cukup panjang dan ada konsistensi waktu minimal 14 hari,” kata Ganjar, mengutip dari Antara, Selasa (23/6/2020).

Ganjar menyebutkan, pemerintah daerah dan pengelola objek wisata juga harus menyiapkan infrastruktur sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan COVID-19, termasuk menyiapkan arus transportasi dan alur kunjungan calon wisatawan.

"Termasuk kita harus mengajak mereka yang berdagang di sekitarnya, seperti pedagang suvenir dan rumah makan, untuk ikut menata,” ujar Ganjar.

“Kemarin beberapa kali kami tes di beberapa tempat, masyarakat belum terbiasa jaga jarak, dan ketika istirahat pasti berkerumun. Yang begitu itu masih perlu harus dilakukan sosialisasi," imbuhnya.

Dalam hal prakondisi di Taman Wisata Candi Borobudur, berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Jateng. Seperti menyosialisasikan protokol kesehatan secara masif kepada wisatawan, mengatur jarak antrean di loket, menyiapkan tempat cuci tangan dan pos pengecekan suhu tubuh wisatawan, membatasi jumlah wisatawan, mengatur alur perjalanan para wisatawan, dan menyiapkan pemandu untuk mendampingi wisatawan saat naik ke candi.

Ganjar bahkan tak segan datang langsung ke Magelang untuk mengikuti simulasi adaptasi kehidupan baru di Candi Borobudur.

Ia sekaligus memastikan penerapan protokol kesehatan COVID-19 benar-benar dijalankan oleh pengelola wisata dan pelaku usaha di sekitar candi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait