Menyelisik Tren Viral dan Tips Jadi Konten Kreator yang Baik

Jakarta - Saat ini anak muda berlomba-lomba membuat konten. Sayangnya kebanyakan hanya bertujuan agar kontennya dilihat banyak orang dan tidak peduli dengan isinya.

Sehingga ada beberapa konten kreator yang membuat konten bersifat negatif, seperti yang berisi pornografi atau sensasi. Akhirnya, konten-konten tersebut membahayakan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Munculnya konten-konten semacam itu nyatanya tidak lepas dari tren yang ada di masyarakat.

Editor in Chief Urbanasia, Ken Yunita, menjelaskan soal tren yang digemari masyarakat. Menurutnya, konten bersifat edukatif dan negatif akan selalu ada karena permintaan masyarakat.

"Ketika ngomong konten yang laku berkaitan dengan demand. Tidak akan ada supply konten negatif kalau tidak ada demand yang besar. Konten edukatif dan negatif akan selalu ada, yg bedain cuma presentasinya saja," ujar Ken Yunita di webinar Government Talks 2021, Sabtu (6/11/2021). 

Nah, untuk yang ingin jadi konten kreator yang baik, Ken Yunita memberikan beberapa tips yang bisa diikuti.

"Kalau ingin jadi konten kreator yang bisa dilakukan yaitu menentukan platformnya, konsisten, ikuti koridor yang ada supaya tidak jadi bumerang untuk diri sendiri, dan kalau sudah jalan (kontennya), terus lakukan inovasi," pungkasnya.

"Kalau sudah dilakukan biasanya akan ada hasilnya," tutupnya.