URnews

Netizen Khawatir Keamanan Vaksin COVID-19

Kintan Lestari, Kamis, 22 Oktober 2020 20.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Netizen Khawatir Keamanan Vaksin COVID-19
Image: Ilustrasi vaksin corona. (Freepik/jcomp)

Jakarta - Pemerintah tengah bersiap membagikan vaksin COVID-19 pada masyarakat secara bertahap mulai bulan November mendatang. 

Sayang banyak yang menilai kalau vaksin yang akan diberikan masih 'cacat'. Contohnya netizen dengan akun @oliviaherlinda di Twitter.

Dalam cuitannya, Olivia mengemukakan uji coba pada vaksin belum lolos uji coba fase tiga. 

"Pak @jokowi Yth, setau saya sampai skrg belum ada vaksin yang lolos uji 3. Yang berarti belum terbukti efikasi dan keamanannya pada byk org," cuitnya.

Dan seperti yang disebutkan netizen tersebut, untuk menyebut sebuah vaksin terjamin keamanannya dan bisa diedarkan secara luas vaksin tersebut harus lulus uji klinis sampai tiga tahap, yaitu tahap I, II, dan III. 

Saat ini perusahaan yang disebut sudah menyelesaikan fase tiga vaksin buatannya adalah Sinovac, Sinopharm, dan CanSino.

Indonesia sendiri akan menggunakan vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Namun Sinovac menyelesaikan uji klinis vaksin tahap III baru di Brazil dan Cina. 

Di Indonesia, tahap uji klinis fase tiganya belum selesai dan kemungkinan baru selesai bulan Desember.

Dalam surat edaran Kementerian Kesehatan, vaksin pertama kali akan diberikan ke tenaga medis. Namun melihat uji coba belum selesai, pemilik akun pun melontarkan pertanyaan sarkas yang meminta agar koruptor yang diberi vaksin lebih dulu.

"Apakah boleh koruptor saja yg menjadi prioritas uji coba pertama vaksin yg blm jelas tsbt dibanding mengorbankan tenakes?," cuitnya lagi.

Komentar dari Olivia inipun diamini banyak netizen. Mereka juga berharap agar jangan tenaga medis yang pertama kali diberikan vaksin ini.

"Pak @jokowi sendiri dan menteri-menteri yang membuat keputusan soal vaksin ini dulu lah yang mencontohkan. Terpidana korupsi pun dilindungi ketentuan HAM untuk tidak dijadikan sasaran percobaan medis," komentar seorang netizen.

"tenaga kesehatan udah banyak berkorban pak, koruptor aja loh pak dari pada mati nya nanggung banyak dosa kasian, paling tidak mereka sedikit berguna," komentar netizen lainnya.

Dari surat edaran Kementerian Kesehatan, vaksinasi yang diedarkan pada akhir 2020 ini diperuntukkan bagi kelompok usia 18-59 tahun.

Namun dari kelompok usia tersebut, yang akan diberikan adalah orang-orang yang tidak memiliki penyakit peserta (komorbid) akut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait