URtrending

Pidato Pertama Nadiem Makarim Jadi Mendikbud: ''Panggil Saya Mas Saja''

Healza Kurnia H, Rabu, 23 Oktober 2019 16.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pidato Pertama Nadiem Makarim Jadi Mendikbud: ''Panggil Saya Mas Saja''
Image: Instagram @nadiemmakarimofficial

Jakarta - Usai dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Makarim pun langsung menuju kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk serah terima jabatan, guys.

Setelah sebelumnya jabatan Mendikbud dipegang oleh Muhadjir, Nadiem pun langsung disambut oleh orang yang kini menjabat sebagai Menko PMK itu.

Dalam kesempatan itu, Nadiem pun menyampaikan akan banyak belajar dan menyerap aspirasi dari berbagai pihak.

"Saya tidak ada rencana 100 hari. Rencana saya 100 hari adalah untuk duduk dan mendengar. Berbicara dengan pakar-pakar di depan saya ini yang telah bertahun-tahun berdampak pada kualitas pendidikan Indonesia. Saya ingin belajar dari mereka," ujar Nadiem Makarim dalam sambutan di acara Serah Terima Jabatan di Gedung Kemendikbud, Jakarta (23/10/2019).

Baca Juga: Nadiem Makarim Trending di Twitter, Netizen Bikin Komentar dan Meme Kocak

"Jadi saya di sini bukan menjadi guru, saya untuk menjadi murid. Saya mulai dari nol di pendidikan dan saya akan belajar sebanyak-banyaknya," lanjutnya.

Nadiem menyampaikan meski demikian dirinya adalah pribadi yang cepat untuk belajar.

Mohon satu hal kepada para dirjen, mohon sabar dengan saya walau saya bukan dari latar belakang pendidikan tapi saya murid yang cepat baik. Saya belajar cepat," ujarnya.

Satu hal unik disampaikan dalam pidatonya bahwa dia nggak mau dipanggil "Pak".

"Saya suka ditanya apa rencana 100 hari Pak Nadiem. Saya bilang jangan panggil 'Pak Nadiem', panggil 'mas' saja," ujar Nadiem yang disambut tepuk tangan hadirin.

Baca Juga: Cuitan Kocak Netizen usai Nadiem Makarim Jadi Mendikbud

Selain itu, Nadiem juga menyampaikan prinsip gotong-royong dan kolaborasi akan menjadi kata kunci yang akan banyak mewarnai kementerian dipimpinnya.

"Gotong royong adalah satu asas, satu value yang akan saya bawa ke dalam semua aktivitas dan interaksi kita. Baik di level kementerian, baik dengan menteri-menteri lain, baik dengan guru dan kepala sekolah dan pemerintah."

"Yang sudah jelas ada beberapa prinsip yang ingin kita capai. Kita ingin memfokuskan pada manusia yang keluar dalam sistem pendidikan kita harus seperti apa."

"Yang pertama, harus berkarakter. Sistem pendidikan berdasarkan kompetensi bukan hanya informasi saja namun berdasarkan kompetensi, skill. Kedua, kemudian juga harus ada relevansi," jelasnya.

"Selalu Pak Presiden menekankan link and match antar industri dan juga institusi pendidikan. Relevansi dari skil-skil yang kita pelajari itu harus relevan," tutup Nadiem.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait