Roundup 2 April: Arief Rosyid Dipecat DMI hingga Taeyang SF9 Positif Corona
Jakarta - Sejumlah informasi terangkum pada Sabtu (2/4/2022) nih, Urbanreaders! Kabar tersebut di antaranya Dewan Masjid Indonesia (DMI) memecat secara tegas Ketua Departemen Ekonomi DMI Arief Rosyid dari jabatannya.
Lalu ada juga informasi tentang salah satu member SF9, Yoo Taeyang dikabarkan tengah melakukan isolasi mandiri setelah didiagnosis positif COVID-19.
Nah, biar nggak penasaran, langsung saja berikut roundup top 5 news Urbanasia di hari ini.
1. Palsukan Tanda Tangan Jusuf Kalla, Arief Rosyid Dipecat dari DMI
Sumber: Arief Rosyid (Instagram/ariefrosyid.id)
Dewan Masjid Indonesia (DMI) memecat secara tegas Ketua Departemen Ekonomi DMI Arief Rosyid dari jabatannya, karena telah melakukan pemalsuan tanda tangan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla dan Sekjen DMI Imam Addaruqutni.
"Pak Ketum yang memutuskan dalam rapat," kata Sekjen DMI Imam Addaruqutni, kepada wartawan di Jakarta, pada Jumat (1/4/2022).
Rapat pleno tersebut digelar dari jam 09.30-11.15 WIB, dan dipimpin Ketua Umum Jusuf Kalla, Wakil Ketua Umum Syafruddin, KH Masdar F Masudi dan Sekjen Imam Addaruqutni.
Imam juga mengungkapkan rapat tersebut dilakukan berbarengan dengan koordinasi Ramadan yang juga dihadiri oleh para ketua bidang dan wakil sekjen serta bendahara umum.
2. Susul Pertamax, Luhut Beri Sinyal Harga Pertalite dan Gas 3 Kg Naik
Sumber: Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, selain bahan bakar Pertamax, Pertalite dan gas elpiji 3 kg juga akan mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga tersebut akan berlangsung secara bertahap pada tahun ini.
"Jadi overall yang akan terjadi nanti Pertamax, Pertalite (naik). Premium belum. Terus kemudian mengenai gas yang 3 kg itu kita bertahap. Jadi bertahap, 1 April, nanti Juli, bulan September, itu nanti bertahap akan dilakukan oleh pemerintah," kata Luhut kepada wartawan di Bekasi Timur, Jumat (1/4/2022).
Kenaikan itu, disampaikan Luhut, merupakan imbas dari peristiwa yang terjadi di Rusia dan Ukraina. Selain itu, Luhut juga menjelaskan bahwa sejak 2007, harga elpiji 3 kg tidak pernah mengalami perubahan. Karena itu, pemerintah memutuskan untuk menaikkannya, meski tetap akan disubsidi.