URtrending

Tabrak Satpol PP, Pengendara Mobil Ini Malah Minta Ditembak Mati

Nivita Saldyni, Jumat, 25 September 2020 17.39 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tabrak Satpol PP, Pengendara Mobil Ini Malah Minta Ditembak Mati
Image: Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin beserta jajaran melakukan monitoring dan pengawasan Protokol Kesehatan. (IG @satpolpp.dki)

Jakarta - Sebuah video viral di Instagram menunjukkan seorang pria terjaring dalam operasi yustisi di Cakung, Jakarta Timur pada Rabu (23/9/2020) lalu.

Pengendara mobil itu jadi sorotan karena mencoba kabur hingga menabrak seorang anggota Satpol PP yang tengah bertugas.

Dari informasi yang dihimpun Urbanasia, pengendara mobil ini adalah IBC (50). Ia terjaring operasi di Jalan Irigasi, Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung karena tak memakai masker saat berkendara. Saat itu, IBC diketahui bersama anaknya yang masih berusia 10 tahun.

Untuk melakukan upaya persuasif kepada pria berambut gondrong yang mengenakan kacamata itu, Kapolsek Cakung Kompol Satria sampai ikut turun tangan, guys.

Bahkan, sebuah video viral di akun Instagram @fakta.indo menunjukkan IBC yang terus menolak bersikap kooperatif dengan petugas. Ia bahkan mengaku menjadi korban dan tak mau mengakui kesalahannya.

"Saya ditabrak kok. Saya ditabrak. Manaa, sandiwara gini gini apaan kesenggol sampai kaya gitu," kata IBC kepada petugas, seperti dalam video yang dilihat Urbanasia, Jumat (25/9/2020).

"Turun turun," jawab petugas.

"Nggak mau saya. Capek. Capek, kaitan di rumah saya banyak," sahut IBC.

"Mau dipaksa? Dipaksa nih kalo gak turun" tanya petugas.

"Loh terserah mau dipaksa, ditembak aja dah. Ditembak mati aja. Capek saya, bener loh udah capek saya. Tiga tahun saya capek," pungkasnya.

Tingkah aneh yang ditunjukkan IBC membuat polisi akhirnya melakukan tes kejiwaan di RS Polri Kramat Jati kepada yang bersangkutan.

"Dari pemeriksaan pelaku di Unit Reskrim Polsek Cakung, saat ini kami rujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati karena kami menduga adanya indikasi gangguan jiwa," kata Satria kepada wartawan.

Satria juga mengatakan pihaknya telah meminta keterangan dari pihak RT/RW di tempat tinggal IBC. Hasilnya, RT/RW setempat mengatakan bahwa IBC memang mengalami depresi berat.

Ia pun diketahui hanya hidup berdua bersama anaknya yang diketahui sebagai anak berkebutuhan khusus.

Kini, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan di RS Polri hingga 12 hari ke depan untuk mengambil langkah hukum terkait kasus IBC ini.

Sementara itu diketahui pula saat ini anak IBC sudah berada dalam penanganan khusus Suku Dinas Sosial Jakarta Timur. Anggota satpol PP yang ditabrak IBC pun diketahui tak mengalami luka serius, hanya memar dan lecet pada kaki.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait