URnews

Teknik Elektro UI Kembangkan Termometer Otomatis untuk Deteksi COVID-19

Shelly Lisdya, Rabu, 18 November 2020 10.13 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Teknik Elektro UI Kembangkan Termometer Otomatis untuk Deteksi COVID-19
Image: Departemen Teknik Elektro UI. (Twitter @dtefui)

Jakarta - Dosen Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) berhasil mengembangkan termometer otomatis yang bermanfaat melakukan screening COVID-19. 

Saat ini di Indonesia masih banyak yang menggunakan termometer gun atau handheld untuk mengukur suhu tubuh. Padahal, cara tersebut dinilai kurang ekfetif.

“Pada era normal baru, merupakan hal yang lumrah dilakukan pemeriksaan suhu. Pada umumnya menggunakan termometer gun atau handheld, yang mana membutuhkan seorang operator untuk mengoperasikannya,” ujar inovator termometer, Tomy Abuzairi.

Tomy mengungkapkan, dari penelitian termometer yang membutuhkan operator tersebut biasanya kurang optimal, hal ini dikarenakan subjektifitas dari operator.

Selain itu, jarak yang dekat dengan operator termometer juga menyebabkan operator rentan tertular COVID-19 dari pengunjung. Dalam mengatasi hal tersebut, Tomy membuat terobosan dengan menciptakan termometer otomatis tanpa memerlukan bantuan operator.

Termometer otomatis tersebut dilengkapi dengan sensor jarak dengan LED hijau dan merah, sehingga ketika jarak orang yang ingin diukur suhunya sudah dekat, maka sensor suhu akan mulai mengukurnya.

Apabila suhu tubuh normal, maka LED hijau akan menyala. Sedangkan jika suhu tubuh tinggi maka LED merah dan alarm menyala selama lima detik.

1605669064-teknik-elektro-ui.pngTermometer otomatis. (ui.ac.id)

Tomy menambahkan selain dapat mendeteksi otomatis, alat itu juga didesain dengan harga terjangkau.

“Untuk pembuatan purwarupa alat ini, dibutuhkan biaya sekitar Rp 500 ribu,” terang dia.

Termometer tersebut saat ini baru diimplementasikan di tempat-tempat percontohan dan dipantau fungsionalitasnya. Uniknya, termometer tersebut dapat beroperasi selama dua hari tanpa perlu isi ulang baterai.

Inovasi termometer otomatis ini mendapat dukungan program Hibah Iptek bagi Masyarakat (IbM) 2020 dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI).

“Untuk kekurangannya sendiri, masih dari sisi casing yang masih menggunakan 3D printer, dan membuat harganya menjadi lebih mahal. Jika sudah diuji fungsionalitasnya dan terbukti baik maka ke depannya casing bisa diproduksi massal, sehingga harganya lebih murah,” imbuh dia.

Selain inovasi teknologi penanggulangan COVID-19, DPPM UI melalui Program Aksi UI untuk Negeri 2020 juga turut membagikan pelindung wajah bagi masyarakat yang tidak bekerja dari rumah, seperti pedagang kaki lima, petugas keamanan hingga juru parkir.

“Selama ini banyak yang menggunakan masker, namun tak sedikit yang tidak nyaman dengan penggunaan masker. Dengan pelindung wajah ini, dapat menjadi sarana untuk melindungi wajah dengan nyaman dibandingkan masker,” tandasnya.

Ke depan, selain pencegahan dengan menggunakan pelindung wajah, ia menyatakan, perlu dilakukan screening dan tracing dari setiap orang di tempat publik. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait