URnews

Update COVID-19 Jakarta 20 Januari: Tambah 3.786 Kasus Positif

Kintan Lestari, Rabu, 20 Januari 2021 18.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
 Update COVID-19 Jakarta 20 Januari: Tambah 3.786 Kasus Positif
Image: Ilustrasi COVID-19. (Freepik/ezphoto)

Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melaporkan perkembangan kasus virus corona terkini, Rabu (20/1/2021).

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, ada penambahan kasus positif hari ini sebanyak 3.786 kasus, sehingga totalnya menjadi 236.075 kasus.

Dari angka tersebut, kasus aktif di Jakarta saat ini ada 21.224 (orang yang masih dirawat /isolasi), 210.983 orang sembuh, sedangkan 3.868 orang meninggal dunia.

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta terus memasifkan tes PCR demi menemukan kasus baru secara cepat agar bisa langsung melakukan tindakan isolasi dan perawatan dengan tepat.

Dwi Oktavia menyebut Dinkes Pemprov DKI melakukan tes PCR terhadap 17.815 spesimen.

"Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 15.218 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 2.901 positif dan 12.317 negatif. Namun, total penambahan kasus positif sebanyak 3.786 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 885 kasus dari 1 RS BUMN dalam 3 hari terakhir dan 1 RS TNI dalam 7 hari terakhir yang baru dilaporkan. Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 210.355. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 102.183," terang Dwi dalam keterangan resmi.

Dwi juga menerangkan rincian distribusi kasus hari ini, yaitu Jakarta Timur sebanyak 733 kasus, Jakarta Selatan sebanyak 615 kasus, Jakarta Barat sebanyak 677 kasus, Jakarta Utara sebanyak 369 kasus, Jakarta Pusat sebanyak 185 kasus, Kep. Seribu sebanyak 5 kasus, serta terdaftar beralamat di luar DKI Jakarta sebanyak 277 kasus (7%) dan alamat tidak dilaporkan sebanyak 925 kasus (24%).

Berdasarkan data yang dihimpun dari tanggal 11 – 17 Januari 2021, diketahui proporsi klaster keluarga meningkat jumlahnya, yaitu 44%, dari sebelumnya 40%, 41%, dan 43%. Sedangkan, klaster perkantoran menurun, yaitu 2,7%. 

Pasca libur Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru), tanggal 3-17 Januari 2021, tercatat sudah ada 442 klaster keluarga dengan 1.241 kasus positif yang mayoritas melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Banten.

Adapun puncak penambahan kasus efek libur Nataru (efek langsung/generasi pertama) diprediksi 14 hari sesudah libur, yakni pada 17 Januari - 31 Januari 2021. 

Maka dari itu, Dwi mengingatkan agar masyarakat waspada akan klaster keluarga. Dwi mengimbau agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 16,7%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 9,7%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait