URtrending

WN China yang Dirawat di RSUD Soetomo Belum Memenuhi ''Suspect'' Virus Corona

Nunung Nasikhah, Senin, 27 Januari 2020 14.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
WN China yang Dirawat di RSUD Soetomo Belum Memenuhi ''Suspect'' Virus Corona
Image: Ruang isolasi RSUD Dr Soetomo Surabaya. (Antara)

Surabaya – Seorang Warga Negara (WN) China diketahui telah dirawat di sebuah ruang isolasi khusus (RIK) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya pada Minggu (26/1/2020).

Pasien tersebut merupakan pengajar bahasa di Surabaya sejak 5 Januari 2020. Sebelum dirawat, WN China tersebut mengalami keluhan batuk-batuk seminggu terakhir. Ia kemudian segera dilarikan ke RS Dr Soetomo Surabaya.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya Dr Joni Wahyuhadi memastikan bahwa pasien tersebut belum memenuhi persangkaan suspect atau terduga virus corona.

"Mulai kemarin (datang) sampai pagi ini status pasien belum memenuhi untuk suspect. Gejala-gejalanya belum memenuhi persangkaan suspect virus corona," ungkap Joni dilansir dari Antara, Senin (27/1/2020).

Baca juga: Dari 2.700 Kasus, Jumlah Orang Meninggal Akibat Virus Corona Bertambah

Kendati demikian, sebagai upaya antisipasi, RSUD Dr Soetomo tetap merawat WN China tersebut di ruang isolasi khusus.

"Dimasukkan ke ruang isolasi khusus, tujuannya untuk close observation dan pemeriksaan lanjutan apakah statusnya ke arah suspect. Hari ini dikirim ke laboratorium," tegas Joni.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere) RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Darsono.

Menurutnya, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan sesuai prosedur Badan Kesehatan Dunia (WHO), pasien asal China tersebut belum memenuhi kategori suspect virus corona.

"Setelah kami evaluasi dan kami sesuaikan dengan kriteria-kriteria yang sudah dicanangkan oleh WHO, memang belum bisa dimasukkan sebagai kategori suspect," tandasnya.

Baca juga: Belum Ada Obatnya, Vaksin Virus Corona akan Diuji April 2020

Meski tak masuk kategori suspect, pasien tersebut tetap mendapatkan perawatan intensif. Terlebih karena pasien ini berasal dari China, sehingga perlu adanya kewaspadaan.

Penanganan yang diberikan, menurut Darsono, mirip dengan pasien bronchitis akut. Ditambah dengan pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan swab atau pemeriksaan dahak sebagai kewaspadaan suspect virus corona.

Nah, untuk mengetahui hasil pemeriksaan swab atau pemeriksaan dahak ini, haru menunggu paling cepat tiga hari ke depan.

"Selama menunggu hasil periksaan, penanganan terapi pasien ini diperlakukan seperti pasien bronchistis akut. Semoga tidak ditemukan pneumonia," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait