URnews

1000 Rumah dengan Teknologi RISHA untuk Warga NTT Akan Rampung September

Shelly Lisdya, Selasa, 18 Mei 2021 15.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
1000 Rumah dengan Teknologi RISHA untuk Warga NTT Akan Rampung September
Image: Pembangunan rumah dengan teknologi RISHA. Sumber: Humas Kementerian PUPR

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai membangun hunian tetap, guna merelokasi warga terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), bantuan rumah tahan gempa dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dengan tipe 36 tunggal tersebut akan disalurkan di dua wilayah, yakni Kabupaten Lembata sebanyak 700 unit dan 300 unit di Kabupaten Flores Timur. Pembangunan ini ditargetkan akan selesai akhir September 2021. 

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan, rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di NTT tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, namun sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana. 

“Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” ujarnya, dikutip dari laman Kementerian PUPR, Selasa (18/5/2021). 

Pembangunan inovasi RISHA ini didasari oleh kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan yang layak huni bagi masyarakat terdampak bencana dengan mengedepankan kualitas bangunan sesuai dengan standar (SNI). 

Seperti diketahui, RISHA merupakan teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan tiga jenis modul beton bertulang pada struktur utamanya. 

Bantuan rumah RISHA di Kabupaten Lembata disalurkan di Desa Waisesa I dan Desa Getto dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 85,5 miliar. Kini tengah dilakukan pematokan lahan, land clearing, dan pematangan lahan seluas 7,9 hektare untuk Waisesa I dan 6,04 hektare di Getto. 

Selama menunggu material panel RISHA pada pekan ketiga bulan Mei tiba dari Makassar, Kementerian PUPR membangun empat unit mock up RISHA dengan progres pada pekerjaan struktur atap. 

Selanjutnya, bantuan rumah RISHA di Flores Timur disalurkan di tiga titik Kecamatan Adonara, yakni di Desa Oyangbarang dengan luas lahan 1,2 hektare, Saosina 4,5 hektare, dan Nelelamadike 1,4 hektare. 

Kebutuhan anggaran di tiga lokasi tersebut dianggarkan sebesar Rp 37,8 miliar. Dan saat ini sudah dilakukan pengiriman mock up dua unit ke lokasi dan pembuatan fondasi. Langkah selanjutnya setelah pembangunan fisik huntap rampung adalah dimulainya proses penghunian yang akan diatur oleh masing-masing pemerintah daerah. 

Selain di Lembata dan Flores Timur, beberapa kabupaten terdampak bencana lainnya, sesuai dengan persetujuan Menteri PUPR juga akan segera dibangun huntap RISHA.


 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait