URstyle

102 Tahun Lalu Pandemi Influenza Tewaskan 50 Juta Orang, Bakal Terulang?

Ardha Franstiya, Minggu, 22 Maret 2020 09.15 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
102 Tahun Lalu Pandemi Influenza Tewaskan 50 Juta Orang, Bakal Terulang?
Image: Ilustrasi virus. (Pixabay)

Jakarta - 102 tahun yang lalu, tepatnya di tahun 1918, pandemi influenza besar membuat 50 hingga 100 juta orang diperkirakan meninggal dunia. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan, sekitar 500 juta orang, mewakili sepertiga dari populasi dunia terinfeksi virus influenza.

Tercatat, sebanyak 50 juta orang meninggal dunia, dan kebanyakan menewaskan pasukan Amerika Serikat (AS) di Perang Dunia 1.

1584842641-influenza-1918-AP.jpeg

Dalam foto 1918 ini, para pasien influenza memadati rumah sakit darurat di Camp Funston, sebuah subdivisi Fort Riley di Kansas. Flu yang diyakini berasal di Kansas tersebut telah menewaskan 20 hingga 50 juta orang di seluruh dunia. (USATODAY/ASSOCIATED PRESS)

Intensitas dan kecepatan tersebarnya penyakit pada waktu itu tidak dapat dibayangkan. Virus ini merupakan pandemi global terburuk sepanjang sejarah.

"Pandemi influenza global adalah Nomor 1, 2, 3, dan 4 dalam daftar krisis kesehatan masyarakat yang paling ditakuti," ujar Direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Infeksi Universitas Minnesota, Michael Osterholm, seperti dikutip USATODAY, Minggu (22/3/2020). 

Sementara Spesialis Penyakit Menular dari Universitas Vanderbilt, William Schaffner berkata, "Kami takut flu. Kami tahu betapa seriusnya itu."


Kemungkinan bakal kembali terjadi

Masih melansir USATODAY, organisasi kesehatan dan sains, seperti World Health Organization (WHO), National Academy of Sciences, dan CDC, memprediksi pandemi influenza hampir pasti akan terulang kembali.

"Virus influenza, dengan reservoir diam yang luas di burung air, tidak mungkin untuk dibasmi. Dengan pertumbuhan perjalanan global, pandemi dapat menyebar dengan cepat secara global dengan sedikit waktu untuk menyiapkan respons kesehatan masyarakat," jelas WHO.

Sedangkan menurut CDC, pandemi influenza dapat muncul dari virus flu hewan. Serta, potensi timbulnya pandemi dikarenakan kurangnya vaksin global dan imunitas manusia.

"Ancaman pandemi flu di masa depan tetap ada. Virus pandemi flu bisa muncul di mana saja dan menyebar secara global," ungkap CDC.

Sementara Sekolah Kesehatan Publik Bloomberg Johns Hopkins melaporkan, virus ini dapat mematikan dan diperkirakan akan menulari negara padat, serta memiliki infrastruktur kesehatan yang tidak memadai.

Virus ini terbilang tersebar sangat cepat, bahkan kemungkinan tanpa disadari oleh pihak kesehatan.

Misalkan seperti flu burung, sebagaian besar tidak berbahaya pada ayam, namun ketika berevolusi menjadi sangat mematikan bagi manusia.

"Dalam hal potensi pandemi, virus flu burung dianggap sebagai kandidat yang mungkin, berdasarkan pandemik sebelumnya," ucap Amesh Adalja dari Pusat Keamanan Kesehatan di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg.

Di 102 tahun lalu, tidak ada alat kesehatan (alkes) dalam mendeteksi maupun melawan wabah influenza.

Namun disamping itu, seorang dokter penyakit menular William Schaffner meyakini para ilmuwan memiliki kapasitas menciptakan vaksin dan memiliki obat antiviral yang lebih baik. 

Schaffner pun menganggap bahwa influenza dan potensi terulangnya pandemi influenza 1918 merupakan kekhawatiran yang selalu berada di daftar teratas bagi para ahli penyakit menular dan kesehatan masyarakat.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait