URtrending

30 September: Kudeta yang Menelan Korban 7 Jenderal TNI AD

Kintan Lestari, Senin, 30 September 2019 18.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
30 September: Kudeta yang Menelan Korban 7 Jenderal TNI AD
Image: Ilustrasi. (Pixabay)

Jakarta - Hari ini tepat 54 tahun lalu Indonesia kehilangan tujuh jenderal, yakni 6 perwira tinggi dan seorang perwira pertama Angkatan Darat, karena kudeta yang (katanya) dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) dibawah pimpinan DN Aidit.

DN Aidit berencana untuk menggulingkan pemerintahan Sukarno dan mengubah Indonesia jadi negara komunis.

Para jenderal yang jadi korban antara lain Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jendral Raden Soeprapto, Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jendral Siswondo Parman, Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo, serta Lettu Pierre Tendean.

Para jenderal yang gugur konon katanya disiksa terlebih dulu sebelum tewas. Nyatanya hasil visum menunjukkan kalau jasad para jenderal hanya ada luka tembak, jadi tidak ada luka sayatan atau luka mata dicungkil seperti yang diceritakan dalam buku sejarah.

Baca juga: Kisruh KPK Mirip Zaman SBY, Pengamat: Demo Berakhir Usai Keluar Perppu

Namun kenapa peristiwa berdarah itu bisa sampai terjadi? Ada banyak versi soal penyebab peristiwa Gerakan 30 September bisa terjadi, tapi yang paling popular adalah karena adanya konflik internal di Angkatan Darat.

Kala itu Angkatan Darat terbagi jadi dua faksi. Faksi pertama, yaitu faksi tengah, yang dipimpin Ahmad Yani merupakan faksi yang setia pada Presiden Sukarno. Faksi ini hanya menentang Presiden Sukarno tentang persatuan nasional karena PKI masuk didalamnya.

Lalu ada faksi kedua yaitu faksi kanan yang dipimpin AH Nasution dan Suharto. Faksi ini menentang kebijakan Ahmad Yani yang Sukarnoisme. Kedua faksi ini sebenarnya anti PKI, namun cara keduanya menghadapi Sukarno berbeda.

Itu yang disebut-sebut sebagai penyebab meletusnya G30S. Ditambah lagi dengan isu akan dibentuknya Angkatan Kelima. Itu yang membuat Angkatan Darat tidak suka pada PKI dan membuat mereka terseret dalam peristiwa berdarah tersebut.

Sampai hari ini peristiwa G30S belum menemui titik terang. Pasalnya ada banyak versi terkait peristiwa ini, mulai dari latar belakang peristiwa ini sampai siapa dalang dibaliknya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait