URnews

4 Fakta Kasus Penyerangan Sadis di Sigi Sulawesi Tengah

Nivita Saldyni, Senin, 30 November 2020 16.55 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
4 Fakta Kasus Penyerangan Sadis di Sigi Sulawesi Tengah
Image: Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memberikan pernyataan pers di Kantor Kemenko Polhukam di Jakarta, Senin (30/11/2020). (YouTube Kemenko Polhukam RI)

Sigi - Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) kembali jadi sorotan usai peristiwa keji yang membuat empat orang dalam satu keluarga di Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah tewas terjadi pada Jumat (27/11/2020) lalu.

Urbanasia pun telah merangkum empat informasi penting di balik peristiwa sadis yang dilakukan oleh kelompok MIT tersebut:

1. Peristiwa terjadi Jumat pagi di permukiman warga transmigrasi

1606729605-Menkopolhukam-RI-Mahfud-MD.jpgMenko Polhukam Mahfud MD saat memberikan pernyataan pers di Kantor Kemenko Polhukam di Jakarta, Senin (30/11/2020). (YouTube Kemenko Polhukam RI)

Berdasarkan keterangan dari para saksi yang berhasil dikumpulkan polisi, peristiwa itu terjadi ketika delapan orang tak dikenal tiba-tiba datang dan menyerang permukiman warga transmigrasi di Dusun Lima Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11/2020) sekitar pukul 09.00 WITA.

Kelompok teroris itu diketahui tak hanya sekadar melakukan kekerasan fisik kepada warga setempat, mereka juga membakar tujuh rumah warga yang ada di sana. Akibatnya, sekitar 150 kepala keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kabupateni, Sulawesi Tengah, harus diungsikan pasca penyerangan.

2. Empat orang dalam satu keluarga tewas dalam penyerangan sadis ini

1606729678-pemakaman-korban-teror-MIT-di-Sigi.jpgPemakaman empat korban yang tewas dalam penyerangan sadis di Sigi, Sulawesi Tengah. (Humas Polri)

Penyerangan yang terjadi di permukiman warga transmigrasi di Dusun Lima Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi tak hanya menghanguskan tujuh rumah warga. Bahkan empat orang warga dalam satu keluarga dilaporkan tewas akibat penyerangan tersebut.

Mereka adalah keluarga Yasa. Adapun empat orang yang tewas itu di antaranya Yasa selaku kepala rumah tangga, istri Yasa, anak Yasa, dan menantu Yasa. Keempatnya pun telah dimakamkan di rumah duka pada Sabtu (28/11/2020) lalu.

3. Pemerintah tugaskan Satgas Tinombala untuk buru kelompok MIT

1606729743-Satgas-Tinombala---Korps-Brimob-Polri.jpegIlustrasi Satgas Tinombala. (Korps Brimob Polri)

Kepala Kepolisian Resor Sigi, AKBP Yoga Priyahutama menduga kuat bahwa kelompok MIT Poso adalah dalang dari penyerangan dan pembantaian sadis di Sigi, Jumat lalu. Hal itu berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi yang melihat langsung kejadian.

“Terindikasi seperti itu ada kemiripan, dari saksi-saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kami konfirmasi dengan foto-foto (DPO MIT Poso) ada kemiripan. Terindikasi,” kata Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama dikutip dari Antara, Senin (30/11/2020).

Dari penyelidikan yang telah dilakukan polisi itu, hasil tersebut mengarah ke kelompok MIT. Hal itu pun disampaikan oleh pemerintah lewat Menko Polhukam Mahfud MD.

“Pemerintah menyesalkan dan mengutuk keras tindakan teror, kekerasan, dan kekejian yang dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dalam hal ini kelompok Ali Kalora. Itu bukan gerakan keagamaan tapi gerakan kejahatan terhadap sebuah keluarga di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka,” kata Mahfud dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (30/11/2020).

Oleh sebab itu kini, Mahfud memastikan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah langkah. Mulai dari pemulihan atau trauma healing kepada sejumlah warga setempat hingga membentuk Satgas Operasi Tinombala untuk memburu pelaku.

"Pemerintah telah memerintahkan aparat keamanan melakui Satgas Operasi Tinombala untuk melakukan pengejaran dan pengepungan terhadap para pelaku agar secepatnya dilakukan proses hukum yang tegas terhadap mereka," imbuh Mahfud.

4. TNI-Polri memperketat pengawasan di sekitar TKP

1606729840-Polri-lakukan-Trauma-Healing-di-posko-Sigi.jpegPolisi memberikan pendampingan kepada korban penyerangan sadis di Sigi. (Humas Polri)

Usai perisitwa sadis yang menimpa puluhan warga di Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah itu kini aparat kemanan gabungan dari TNI dan Polri tengah disiagakan.

Karo SDM Polda Sulteng, Kombes Pol. Hary Haryadi dalam keterangan resminya menyatakan setidaknya ada 49 KK warga Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa yang kini tengah mengungsi di Balai Desa setempat. Mereka mendapat penjagaan ketat oleh aparat setempat dan juga pendampingan kesehatan.

“Diharap masyarakat tenang dan tidak khawatir, negara dalam hal ini TNI Polri akan selalu hadir untuk melindungi warganya, dan diharapkan warga dapat beraktifitas kembali sebagaimana biasa,” kata Kombes Pol. Hary.

Sementara itu, Mahfud MD di Jakarta pun menyatakan bahwa pemerintah akan melindungi seluruh warganya dari ancaman terorisme dan juga pihak-pihak yang ingin memecahbelah bangsa.

"Pemerintah telah memerintahkan kepada aparat keamanan untuk memperkuat dan memperketat penjagaan serta pengamanan terhadap warga dari ancaman terorisme dan pihak-pihak yang ingin mengacau keamanan dan ketertiban di wilayah itu. Kami menjamin keamanan warga di seluruh wilayah Indonesia, termasuk kepada warga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terutama setelah terjadinya tindakan teror dan kekerasan terhadap warga di wilayah itu," tegasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait