5 Ciri Gaya Hidup BPJS, Budget Pas Pasan Jiwa Sosialita

Jakarta - Sosialita identik dengan gaya hidup serba mewah, seperti belanja barang-barang branded hingga liburan ke luar negeri pakai jet pribadi.
Gaya hidup ini sebenarnya sah-sah saja bagi mereka yang mampu finansial. Tapi kalau diikuti orang dengan gaji pas-pasan, barulah menjadi masalah.
Pasalnya demi ingin ikut tren dan gaya berduit, mereka rela kere demi tampil kece.
Dalam lingkungan sosial, para sosialita palsu itu disebut dengan istilah BPJS (Anggaran pas-pasan jiwa sosialita). Orang dengan gaya hidup BPJS umumnya memiliki ciri-ciri berikut!
1. Beli karena gengsi
Sumber: Ilustrasi Sosialita / Freepik: Aimenda123.
Orang dengan gaya hidup BPJS seringkali membeli barang karena gengsi. Mereka rela mengeluarkan budget besar untuk membeli barang hanya untuk mendapat pengakuan.
2. Terobsesi barang branded
Sumber: Ilustrasi sosialita/Freepik.
Para sosialita palsu juga sangat peduli dengan pendapat orang lain tentang penampilan mereka. Obsesi mereka pada barang-barang branded cukup besar.
Meski uang di kantong pas-pasan, orang BPJS akan melakukan segala cara untuk membelinya demi meningkatkan status sosial mereka.
3. Pengeluaran lebih besar
Sumber: Ilustrasi fenomena Panic Buying. (Pixabay)
Pepatah 'besar pasak daripada tiang' mungkin tepat untuk menggambarkan orang-orang dengan gaya hidup BPJS.
Gaya hidup hedon dan konsumtif melebih kemampuan membuat mereka sulit mengontrol pengeluaran. Tak jarang gaji yang diterima habis dalam sekejap.
4. Pakai kartu kredit secara impulsif
Sumber: Ilustrasi sosialita/Freepik: Nakaridore.
Orang-orang dengan budget pas pasan jiwa sosialita umumnya mengandalkan kartu kredit demi memuaskan egonya.
Sayangnya orang-orang ini sulit menahan diri dan melakukan pembelian secara impulsif. Alhasil, tak sedikit yang kewalahan saat menerima tagihan di akhir bulan.
5. Sering pinjam uang
Sumber: Ilustrasi pinjam uang/Freepik:lucky7trader.
Imbas dari gaya yang tidak sesuai kemampuan adalah sering pinjam uang untuk menutup biaya tagihan atau biaya hidup sebulan kedepan. Siklus ini terus berputar dan bisa membuat seseorang terlilit hutang berkepanjangan.