URguide

5 Fakta Seputar Puber Kedua

Itha Prabandhani, Sabtu, 5 September 2020 10.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Fakta Seputar Puber Kedua
Image: Freepik

Jakarta - Urbanreaders pasti akrab dengan istilah puber kedua, kan? Istilah ini merujuk pada perubahan kebiasaan atau sikap yang dialami seseorang ketika memasuki usia sekitar 40-an. Puber kedua biasanya terjadi pada cowok, meski cewek juga bisa mengalaminya.

Saat mengalami puber kedua, seseorang bisa melakukan hal-hal yang impulsif, seperti membeli banyak barang mewah, berselingkuh, atau mengubah haluan hidupnya pada hal-hal yang nggak jelas juntrungannya.

Istilah puber kedua juga dikenal dengan midlife crisis, yaitu gejala psikologis yang terjadi karena perubahan kehidupan. Biasanya, puber kedua mengarah pada hal-hal yang negatif, seperti merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dalam kondisi yang serius, puber kedua bisa berujung pada depresi maupun gangguan mental lain.

Nah, biar kamu bisa mengantisipasi dampak negatifnya, yuk kenali beberapa fakta seputar puber kedua!

1.       Beda dengan Puber Pertama

1599264958-puber-kedua5.jpg

Sumber: Freepik

Puber pertama atau pubertas yang menandakan matangnya organ seksual, juga akan menimbulkan banyak perubahan dalam diri seseorang. Namun, perubahan ini lebih banyak dipengaruhi oleh hormon. Sedangkan puber kedua ini bukanlah istilah medis yang bisa dijadikan sebagai diagnosis oleh dokter, melainkan kondisi psikologis yang dialami seseorang.

2.       Dipengaruhi Perubahan Hidup

1599264952-puber-kedua4.jpg

Sumber: Freepik

Pada rentang usia 40-50 tahun, akan ada banyak perubahan yang terjadi dalam diri seseorang. Misalnya, telah mencapai kemapanan dan memiliki hampir semua yang diinginkan. Sayangnya, orang yang mengalami puber kedua malah merasa kurang bahagia dengan pencapaiannya.

Sebaliknya, pada orang belum sukses di usia tersebut, kondisi puber keduanya akan makin parah. Karena itu, ia akan melakukan hal-hal yang di luar kebiasaan untuk mendapatkan perasaan bahagia dan merasa diri berarti. Misalnya, dengan membeli barang mewah, berselingkuh untuk merasa diri tetap menarik, atau mengubah penampilan secara drastis. Hal itu dilakukan sebagai kompensasi atas kekosongan yang dirasakannya.

3.        Berbeda pada Cowok dan Cewek

1599264965-puber-kedua6.jpgSumber: Freepik

Puber kedua pada cowok biasanya adalah untuk membuktikan diri sukses dalam hal apapun. Fase ini bisa muncul dalam bentuk menjadi lebih ‘nakal’ dan secara terang-terangan menunjukkan kesuksesannya dalam hal materi.

Sedangkan untuk cewek, puber kedua biasanya muncul dalam bentuk kegalauan karena merasa tidak punya tujuan hidup lagi. Hal ini biasanya karena anak-anak mulai dewasa dan mandiri, hubungan dengan suami sudah berbeda, dan merasa tak punya peran apa-apa dalam hidupnya.

4.       Dapat Muncul Sebagai Gangguan Kesehatan

1599264938-puber-kedua2.jpgSumber: null

Meski puber kedua adalah kondisi psikologis, namun efeknya dapat muncul pada gangguan kesehatan secara fisik. Orang yang mengalami puber kedua bisa mengalami insomnia, kehilangan nafsu makan, pusing atau sakit perut. Meskipun sudah berobat ke dokter, gangguan ini akan kembali muncul selama kondisi psikologisnya belum stabil.

5.       Dapat Mengakibatkan Depresi

1599264946-puber-kedua3.jpgSumber: Freepik

Selain gangguan fisik, puber kedua juga bisa mengakibatkan gangguan mental yang serius. Orang yang tidak berhasil mengatasi kegalauan hidupnya, akan makin pesimis dalam menjalani hidup, sedih, merasa gagal, mudah tersinggung, merasa tidak berharga, dan tidak bahagia.

Dalam kondisi yang lebih serius, ia akan kehilangan harapan hidup hingga terpikir untuk mengakhiri hidupnya. Karena itu, untuk melewati masa sulit ini, dibutuhkan dukungan keluarga dan orang-orang terdekat, agar rasa bahagia dan menghargai diri sendiri akan kembali muncul.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait