URtainment

5 Lagu NAIF yang Penuh Kenangan

Dyta Nabilah, Selasa, 11 Mei 2021 11.58 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Lagu NAIF yang Penuh Kenangan
Image: NAIF (Instagram/Naifband)

Jakarta -- Setelah dua personel mengaku pamit, isu NAIF bubar pun muncul. Para penggemar banyak yang merasa tidak rela grup musik ini berhenti melanjutkan karir bermusiknya. 

Apa daya, David Bayu telah mengatakan bahwa personel sudah memiliki kesibukan masing-masing akibat pandemi. Sehingga, NAIF resmi berpisah setelah 26 tahun berkarya.

NAIF merupakan grup musik yang tumbuh bersama dengan para pendengarnya. Banyak lagu yang menyentuh hati dan banyak kenangan seperti lima trek berikut ini!

Mobil Balap

“Asoy geboy ngebut di jalanan Ibukota..”

Begitulah penggalan lirik yang sangat ikonik dari lagu NAIF ini. ‘Mobil Balap’ merupakan lagu pertama NAIF di industri musik Indonesia. Sekaligus menjadi single album pertama mereka yang rilis tahun 1998. Mereka juga merilis video musik yang disutradarai Dimas Djayadiningrat dengan tema retro. 

Posesif

“Bila ku mati, kau juga mati…”

Salah satu lagu yang fenomenal di kalangan generasi 90-an. Selain liriknya yang sungguh mencerminkan sifat posesif seseorang, NAIF memilih transpuan sebagai model video musiknya.

NAIF mengajak Joko Wiryanto Suwito alias Avi. Terlihat Avi menggunakan gaun ungu dan bernyanyi di depan personel NAIF.

Curi-Curi Pandang

“Curi... curi-curi pandang...”

Lirik yang sederhana dan berulang pada lagu ini selalu melekat di pikiran semua pendengar. Bermakna tentang laki-laki yang sedang melirik wanita cantik di dekatnya.

Lagu ini pertama kali muncul pada album ‘Titik Cerah’ di tahun 2002. Namun, kembali lagi menjadi lagu hits dalam album ‘The Best’ milik NAIF pada tahun 2005.

Benci untuk Mencinta

“Aku tak tau apa yang terjadi antara aku dan kau…”

Siapa nih yang pernah galau sambil mendengarkan ‘Benci untuk Mencinta’? Liriknya menggambarkan sepasang kekasih yang saling membenci tapi tidak bisa berpisah karena masih cinta.

Lagu ini pun semakin populer hingga banyak yang merilis ulang. Salah satunya adalah grup musik Endank Soekamti yang termasuk sukses dalam remake ‘Benci untuk Mencinta’. Mereka menjadikan lagu tersebut terdengar lebih keras dari versi orisinalnya. 

Jikalau

“Kuharap dikau sabar menunggu…”

‘Jikalau’ merupakan lagu yang penuh dengan harapan. Lagu ini muncul dalam film ‘Dua Garis Biru’ yang dibintangi Adhisty Zara dan Angga Yunanda. Sehingga, generasi sekarang pun mulai banyak yang menyukai karya-karya NAIF.

Karya-karyanya disukai lintas generasi. Sehingga, bubarnya grup ini membuat sedih banyak pecinta musik di Indonesia. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait