URedu

5 Program Ditjen Vokasi untuk Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi

Shelly Lisdya, Jumat, 9 Juli 2021 12.29 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Program Ditjen Vokasi untuk Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi
Image: Ilustrasi. (Ditjen Vokasi Kemendikbud)

Jakarta - Beberapa waktu terakhir Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi (Kemdikbudristek) tengah membuat program-program untuk perguruan tinggi vokasi.

Melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Direktorat Mitras DUDI) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi program-program tersebut dirancang agar mahasiswa vokasi siap bersaing di dunia industri, apa saja ya?

1. Program Kampus Merdeka

1614047588-belajar-hal-baru---freepik-pressfoto.jpgSumber: Ilustrasi belajar hal baru/Freepik:pressfoto.

Kemendikbudristek baru saja meluncurkan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, dalam program tersebut terdapat beasiswa yang ditujukan kepada mahasiswa vokasi jenjang Diploma 2 hingga 4 atau D2, D3 dan D4. 

Beasiswa jenjang D4/D3/D2 pendidikan tinggi vokasi yang diperuntukkan bagi warga negara Republik Indonesia melalui mekanisme dan prosedur yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Memberikan kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, dan merdeka dari birokratisasi.

Mahasiswa vokasi juga diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang diminati dan disukai untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, serta menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian.

Tak hanya itu saja, dalam Merdeka Belajar ini juga terdapat Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) yang bekerjasama dengan Kementerian BUMN.

Nantinya mahasiswa akan magang selama satu hingga dua semester. Hingga saat ini terdapat 118 BUMN yang tergabung dalam Forum Human Capital Indonesia, belum termasuk perusahaan-perusahaan lainnya yang telah mengadakan kerjasama dengan Kemendikbudristek serta perusahaan-perusahaan internasional yang ada di negara Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan beberapa negara lainnya.

Tujuan program ini yakni menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dalam mengetahui dunia profesi dan menciptakan tenaga kerja yang profesional.

2. Program Bridging Course Vokasi

1612762832-meja-belajar-5.jpgSumber: ilustrasi meja belajar (shurkin_son/Freepik)

Urbanreaders, Mitras DUDI ternyata juga membuat program Bridging Course Vokasi loh. Program ini memfokuskan penguatan kemampuan Bahasa Inggris dan keterampilan akademik pendukung secara terstruktur yang diselenggarakan untuk menjembatani para calon mahasiswa penerima beasiswa Kemendikbudristek dari dana yang bersumber dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), sehingga dapat memenuhi persyaratan untuk diterima di perguruan tinggi luar negeri.

Beberapa tujuan program ini antara lain, yakni meningkatkan keminatan masyarakat untuk melanjutkan studi lanjut pada program-program terapan dan sekaligus sebagai sarana branding pendidikan vokasi, meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dan keterampilan akademik pendukung peserta dalam rangka pemenuhan persyaratan mengikuti studi pada jenjang S2 terapan dan S3 terapan serta meningkatkan ketersediaan SDM vokasi yang memenuhi kualifikasi untuk melanjutkan studi pada program S2 terapan dan S3 terapan.

3. Program Riset Terapan untuk Vokasi

1625807408-event-852833-1920.jpgSumber: Ilustrasi dosen mengajar. Sumber: Pixabay/kherrmann

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) baru saja meluncurkan Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri bagi Dosen Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV).

Nah, program ini langsung didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui skema pendanaan riset terapan. 

Program ini juga diharapkan insan vokasi mampu mengembangkan riset terapan yang berkontribusi dan menyelesaikan masalah nyata di dunia usaha dan dunia industri (DUDI) serta di masyarakat. 

Salah satu sasaran yang diprioritaskan adalah sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang kerap kali mengalami tantangan dalam pengembangan usahanya. 

Tak hanya itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dosen dengan meneliti topik-topik yang relevan sesuai dengan kebutuhan industri atau masyarakat. Riset itu nantinya juga bersifat multidisiplin dengan berbagai sudut pandang. 

Selain itu, PTPPV juga bertujuan untuk mendorong riset agar semakin terintegrasi, kolaboratif, dan multidisiplin agar produk riset vokasi memiliki dampak nyata untuk peningkatan ekonomi dan sosial.

4. Program Penguatan Humas Kemitraan Industri DUDI

1623999136-Vokasi---Kemendikbud-1.jpgSumber: Ilustrasi. (Ditjen Vokasi Kemendikbud)

Pada pertengahan tahun lalu, Direktorat Mitras DUDI dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi meluncurkan Program Penguatan Humas Kemitraan Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja. 

Dalam pendidikan vokasi, humas memiliki peranan penting dalam peningkatan hubungan kemitraan antara dunia usaha dan dunia industri dengan perguruan tinggi vokasi.

Melalui program ini, humas dalam kelembagaan vokasi diharapkan dapat berperan sebagai 'supporting agent' yang mampu mengoptimalkan program komunikasi kreatif yang tepat dalam mengembangkan kemitraan antara perguruan tinggi vokasi dan dunia usaha dan dunia industri baik di masa sekarang juga di masa mendatang.

5. Kewirausahaan

1606453755-wirausaha.jpgSumber: Ilustrasi perempuan berwirausaha. (Freepik/amenic181)

Selain mengasah keahlian dan keterampilan mahasiswa untuk menjadi tenaga siap kerja, kewirausahaan juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan dalam pendidikan vokasi. Pasalnya, kemampuan mahasiswa untuk berinovasi dan bergerak di bidang usaha mandiri dapat memberikan potensi terbukanya lapangan kerja. 

Nah, untuk itu Direktorat Mitras DUDI membuat program penguatan ekosistem kewirausahaan di PTPPV yang bersifat kompetisi. Program ini dilaksanakan berbasis pada kemitraan antara PTPPV dengan DUDI.

Kompetensi ini dibuka mulai 22 April sampai 30 Juni 2021, sedangkan mahasiswa yang lolos kompetensi nantinya akan dibiayai usahanya oleh Kemendikbudristek melalui Dirjen Diksi dan Direktorat Mitras DUDI.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait