URnews

500 Ribu Dosis Vaksin Sinopharm Tiba di Indonesia

Kintan Lestari, Selasa, 3 Agustus 2021 15.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
500 Ribu Dosis Vaksin Sinopharm Tiba di Indonesia
Image: Kedatangan vaksin Sinopharm tahap ke-34. (Kominfo)

Jakarta - Pasokan vaksin COVID-19 yang dimiliki Indonesia kembali bertambah. Siang ini (3/8/2021) pemerintah kembali menerima 500.000 dosis vaksin Sinopharm.

"Dengan kedatangan kali ini, maka telah ada lebih dari 8 juta dosis vaksin Sinopharm yang diterima Indonesia," ujar Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury, Selasa (3/8/2021).

Untuk diketahui, sebelumnya Indonesia sudah menerima sebanyak 7,750 juta dosis vaksin Sinopharm. 

Dari jumlah tersebut, 7 juta dosis untuk vaksinasi gotong royong dan 750 ribu berasal dari hibah yang tidak digunakan untuk vaksinasi gotong royong.

Kedatangan vaksin tahap ke-34 ini disampaikan Pahala merupakan bagian dari kontrak pasokan vaksin antara Kimia Farma dan Bio Farma dengan Sinopharm sebesar 15 juta dosis vaksin untuk kebutuhan vaksinasi Gotong Royong.

"Vaksinasi Gotong Royong adalah pilihan atau opsi tambahan mengakses vaksin bagi karyawan, keluarga dan terkait untuk mendukung tercapainya target vaksinasi nasional dengan target 2 juta per hari," papar Pahala.

Pahala Mansury tak lupa mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan tak perlu ragu untuk k divaksinasi karena vaksin dapat mengurangi risiko sakit berat bila terpapar virus COVID-19 yang terus bermutasi ini.

"Semoga kita semua sehat, dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Dan tetap mematuhi berbagai kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah untuk membantu menurunkan laju penularan COVID-19," pungkasnya.

Semua vaksin yang tiba dioleh lebih dulu oleh Bio Farma dan kemudian didistribusikan juga oleh mereka. 

Hingga akhir Juli, Bio Farma telah mendistribusikan 85 juta dosis vaksin ke seluruh Indonesia. Bio Farma juga terus meningkatkan kapasitas produksi pengolahan untuk vaksin bulk yang diterima Indonesia.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait