URguide

7 Tanda Kamu Sering Tutupi Kesedihan dengan 'Topeng' Bahagia

Alfian Muntahanatul Ulya, Kamis, 21 Juli 2022 14.57 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
7 Tanda Kamu Sering Tutupi Kesedihan dengan 'Topeng' Bahagia
Image: ilustrasi happy face (Foto: iStockPhoto)

Jakarta - Ada suatu waktu di mana kamu sudah terlalu lelah untuk menceritakan perasaan dan memilih untuk memakai topeng demi menutupi kesedihan, penderitaan, hingga trauma masa lalu.

Dalam ilmu psikologi, kondisi tersebut dikenal dengan istilah eccedentesiast, merupakan salah satu sifat di mana seseorang memilih menyembunyikan kesedihan di balik senyuman. Biasanya mereka akan selalu terlihat bahagia seolah tidak pernah menghadapi masalah dalam hidup. Dengan demikian, at least tidak menyusahkan orang lain atas kesulitan yang sedang dihadapinya.

Memang tidak ada salahnya sesekali memakai topeng itu, tapi sering kali kita nggak sadar bahwa ternyata hal itu malah menjadi penghambat untuk terhubung dengan orang lain.

Ketika kamu terus menerus menutupi kesedihan dengan topeng, siklus penderitaan itu tidak akan bisa terputus karena kamu secara tidak langsung menolak bantuan dari orang lain dengan sikap tertutupmu. 

Dengan demikian, mungkin sekarang waktu yang tepat untuk mengenali tanda apa saja yang megindikasikan bahwa kamu merupakan salah satu orang yang termasuk selalu memakai topeng atau tidak berdasarkan ciri di berikut ini.

1. Kamu seperti orang yang berbeda sewaktu kamu di sekolah atau tempat kerja, dengan sewaktu di rumah.
2. Sewaktu diajak keluar dengan teman yang lain, kamu akan berpura-pura sibuk dan menolak ajakan itu. Tapi di waktu yang bersamaan kamu sebenarnya merasakan kesepian.
3. Ketika ditanya tentang kabar, kamu selalu menyatakan bahwa kondisimu baik-baik saja meski realitanya berbanding terbalik.

4. Kamu jadi pintar mengubah topik  pembicaraan saat obrolan mulai mengarah pada hal yang membuatmu sedih. Kamu juga kerap menggunakan lelucon untuk menyembunyikan penderitaanmu.
5. Mungkin kamu memiliki relasi sosial yang baik dengan teman atau pekerjaan, namun merasa diri sendiri selalu hampa.
6. Sebelum kembali bersosialisasi dengan lingkungan, kamu terbiasa untuk mengistirahatkan diri dengan memperbaiki diri atau menangis lalu kembali berpura-pura seperti sedang tidak terjadi apa-apa.
7. Ketika ingin lebih dekat dengan seseorang, kamu cenderung tidak mau terbuka secara emosional dan memilih untuk mundur.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait