URtrending

Ajak Pengusaha Tahu Sidoarjo Lebih Ramah Lingkungan, Ini Cara KLH dan Suparma

Nivita Saldyni, Jumat, 13 Desember 2019 10.47 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ajak Pengusaha Tahu Sidoarjo Lebih Ramah Lingkungan, Ini Cara KLH dan Suparma
Image: Kominfo Jatim

Surabaya - Masih ingat masalah pencemaran lingkungan akibat penggunaan bahan bakar sampah plastik di pabrik tahu Sidoarjo?

Kali ini, PT Suparma Tbk bersama Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH) mengajak pengusaha tahu asal Desa Tropodo, Krian, Sidoarjo, Zaenal Arifin mengunjungi pabrik tahu di Kecamatan Jambangan Surabaya.

"Kami sengaja mengajak pengusaha tahu Tropodo untuk melihat pabrik tahu di Jambangan dengan bahan bakar kayu agar mereka mengerti bahaya sampah plastik jika digunakan sebagai bahan bakar," kata Didik Harimuko, Sekretaris KLH di Surabaya.

Menurutnya, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kembali usaha tahu di Sidoarjo. Pasalnya belakangan ini kabar tahu Indonesia mengandung dioksin ramai di sejumlah media, baik dalam dan luar negeri.

Baca Juga: Duh! Rusa di Laos Ditemukan Meninggal dengan 7 Kg Sampah dalam Perutnya

"Karena berita itu, banyak pengusaha tahu yang dirugikan, padahal selama ini untuk bahan bakar mereka menggunakan kayu bukan plastik, kalau pun ada yang menggunakan plastik sebagai bahan bakar, jumlahnya hanya sedikit," imbuhnya.

Untuk membantu pengusaha tahu ini beralih dari bahan bakar plastik ke kayu, PT Suparma Tbk akan memberikam kayu bekas gratis selama tiga bulan.

"Selama tiga bulan kedepan, kami memberikan kayu bekas gratis untuk salah satu pabrik tahu di Tropodo," kata General Affairs Manager PT Suparma Tbk, Yustiyohadi.

Menurutnya hal ini susuai dengan konsep 4R atau Reuse, Reduce, Recycle, dan Return to Earth yang diterapkan pihaknya. Sehingga pihaknya ingin mengajak pabrik tahu di Sidoarjo bersikap lebih ramah lingkungan.

"Kami punya stok kayu sebanyak 20 truk engkel, kebutuhan Pak Zaenal dalam sehari sebanyak satu mobil pick up, jadi perkiraan kami stok cukup sampai tiga bulan ke depan," katanya.

Baca Juga: Interceptor 001, Alat Penyaring Sampah di Sungai Pertama di Indonesia

Sementara itu, Zaenal Arifin, pemilik pabrik tahu di Dusun Klagen Desa Trosobo, Krian, Sidoarjo, bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh PT Suparma yang turut membantu usahanya.

"Selama 15 tahun saya menggunakan limbah plastik sebagai bahan bakar, dan sejak tiga minggu terakhir saya beraih ke kayu berkat bantuan dari Suparma," katanya.

Selain beralih bahan bakar, Zaenal mengaku akan mengubah desain tungku pembakaran sehingga sesuai untuk kayu.

"Tungku pembakaran punya saya sekarang masih disain untuk sampah plastik, nantinya akan coba saya rombak sehingga cocok untuk bakar kayu, " katanya.

Dengan ini harapannya para pengusaha tahu lainnya yang masih menggunakan limbah plastik bisa mengikuti langkah Zaenal untuk bersikap lebih ramah lingkungan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait