URstyle

Alat Deteksi Diabetes Pertama di Indonesia Selesai Dilaunching

Nunung Nasikhah, Senin, 30 September 2019 19.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Alat Deteksi Diabetes Pertama di Indonesia Selesai Dilaunching
Image: Ilustrasi. (Pixabay)

Malang - Rapid Test GAD65 atau alat deteksi dini diabetes melitus karya Biosains Universitas Brawijaya Malang siap dipasarkan ke masyarakat.

Biosains Rapid Test GAD65 adalah rapid test untuk mendeteksi Diabetes Mellitus (DM) tipe 1 dan 1,5. Pada kit ini, deteksi dilakukan terhadap keberadaan autoantibodi GAD65 yang merupakan penanda dini kerusakan sel beta pankreas.

Kit ini mampu mendeteksi awal terjadinya autoimun diabetes sehingga dapat dilakukan pada bayi dan anak-anak yang memiliki riwayat penderita DM dalam keluarganya.

Alat deteksi ini telah sukses dilaunching bersamaan dengan acara Forum Riset Life Science Nasional (FRLN) yang diselenggarakan oleh PT Bio Farma (Persero) bersinergi dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Kesehatan RI belum lama ini.

Baca juga: Ternyata Bawa Ponsel ke Toilet Bisa Kena Penyakit Ambeien lho!

Kegiatan launching tersebut juga dihadiri oleh para peneliti Indonesia dari Universitas, Pemerintah dan Industri, khususnya periset dalam bidang Vaksin dan Life Science yang bertujuan untuk melakukan pengembangan vaksin dan produk Life Science baru dalam negeri untuk kemandirian riset Nasional.

text Image: Humas UB

Proses pemasaran produk yang bekerjasama dengan PT Bio Farma (Persero) tersebut telah mendapatkan Sertifikat Produksi Alat Kesehatan No. FK.01.02/VI/612/2017 serta Nomor Ijin Edar Alat Kesehatan AKD 20101910808 dari Kementerian Kesehatan RI.

Keberadaan alat deteksi buatan generasi bangsa ini sekaligus menjadi angin segar. Pasalnya menurut Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Prof. Dr. Ismunandar, Ph.D mengatakan, Indonesia saat ini masih bergantung pada produk impor. Hal ini tentunya sangat mengganggu devisa nasional.

“Ketergantungan bahan baku obat utamanya masih sekitar 95 persen. Angka ini tidak bergeser dari tahun ke tahun,” ungkap Ismunandar.

Dilaunchingnya Rapid Tes GAD65 ini diharapkan bisa mengurangi kemandirian Indonesia terhadap produk impor.

Baca juga: Gas Air Mata Sering Digunakan Bubarkan Demo, Apa Sih Dampaknya Terhadap Tubuh?

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Prof. Dr. Aulanni'am, drh., DES menurutkan, Rapid Tes GAD65 merupakan produk pertama Indonesia untuk medical devices yang dimotori oleh UB.

“Saat ini kita suda menerima Purchase Order (PO). Disamping itu kita juga ditarget untuk bisa memproduksi 800 ribu kit setiap bulannya,” tandasnya.

text Image: Humas UB

Untuk membantu mencapai target yang ditentukan, tim Biosains sudah meminta kepada rektor UB untuk menambah pekerja outsourcing terutama pada bagian pengemasannya.

“Semoga produk awal ini bisa membanggakan sehingga penderita diabet Indonesia bisa berkurang karena sudah terdeteksi di awal sehingga bisa diatur pola makan dan gaya hidupnya agar tidak terkenda diabetes. Produk ini bisa mendeteksi hingga 14 tahun kedepan,” tutur wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor I Universitas Brawijaya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait