URtainment

Alibaba Hadirkan Taylor Swift hingga Merek Mewah di Hari Jomblo

Shelly Lisdya, Rabu, 11 November 2020 09.52 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Alibaba Hadirkan Taylor Swift hingga Merek Mewah di Hari Jomblo
Image: Alibaba Single Day. (Foto: Asia Assist)

Jakarta - Untuk merayakan hari belanja online, Taylor Swift jadi ikon Alibaba dalam konser yang dihelat setiap tahunnya.

Seperti diketahui, China selalu merayakan 'Hari Jomblo' atau Single Day setiap 11 November.

Dilansir dari laman Market Watch, Alibaba (BABA) telah mengumumkan kemitraan dengan Bravado, cabang merchandising dan manajemen merek Universal Music Group, yang akan meluncurkan barang dagangan dan terkait dengan album terbaru Taylor Swift "Folklore" ke China. 

Taylor Swift sebelumnya akan tampil untuk acara tersebut, sedangkan Katy Perry juga akan ikut berpartipasi.

Sama seperti acara AMZN Prime Day Amazon.com Inc., yang berlangsung bulan lalu, Single Day telah diperpanjang hingga beberapa hari, dengan acara pra-penjualan mulai 21 Oktober. 

Lebih dari 800 juta konsumen diperkirakan akan berpartisipasi tahun ini. Acara ini juga mencakup penampilan selebriti, streaming  dan lainnya.

Sementara itu, di tahun 2020, dua juta produk baru diperkirakan akan diluncurkan, lebih dari 250 ribu merek akan berpartisipasi dan lebih dari 200 merek mewah, seperti Prada dan Cartier akan menjual produk mereka.

Sedangkan di tahun 2019, volume barang dagangan kotor (GMV) untuk acara tersebut mencapai 38,38 miliar dolar. 

"Single Day akan menjadi indikator yang baik untuk kesehatan pasar China secara umum, yang tampaknya sedang turun saat ini," ujar Direktur senior ritel di konsultan digital Publicis Sapient, Andy Halliwell.

“Saat Alibaba berkembang secara internasional, Single Day akan bersaing dengan penawaran seperti Amazon Prime Day atau bahkan Black Friday,” tambahnya.

Selain itu, Alibaba baru-baru ini mengumumkan kemitraan dan investasi dalam situs e-niaga mewah Farfetch Ltd. FTCH yang akan menyertakan Cie. Financière Richemont S.A. CFR, perusahaan induk Cartier.

"Pasar barang mewah China yang diperkirakan mencapai setengah dari penjualan barang mewah global pada tahun 2025. Terdiri dari ratusan juta konsumen muda yang secara digital asli," jelas Kepala eksekutif Alibaba, Daniel Zhang dalam sebuah pernyataan tentang kesepakatan itu.

Alibaba juga fokus membawa perusahaan kecil dan menengah AS ke pelanggan China, mengadakan kontes yang menghasilkan sembilan pemenang termasuk apoteker tertua di Amerika, C.O.  Bigelow, merek perawatan rambut Punky Color dan merek perlengkapan rumah French Bull.

“Konsumen AS dan Eropa juga semakin berpartisipasi dalam Singles 'Day serta merek AS yang ingin menjangkau pembeli global,” ucap Kepala jaringan pembayaran di PPRO, penyedia layanan pembayaran lokal, Kelvin Phua.

Menurut Phua, beberapa kebiasaan belanja baru akan tetap ada bahkan setelah pandemi selesai.

"Selama penguncian, lebih dari dua pertiga pelanggan di beberapa pasar telah mencoba produk atau layanan baru dan dari ini, seperempat tidak berencana untuk kembali ke kebiasaan lama mereka setelah penguncian berakhir," tambah Phua.

Sementara itu, Global Data memperkirakan bahwa e-commerce di China akan tumbuh 22,3 persen pada tahun 2020, dengan penjualan mencapai 3,2 triliun dolar pada tahun 2024.

Karena pandemi global telah mendorong lebih banyak pembeli ke e-commerce, perusahaan seperti Alibaba, Amazon, Walmart Inc. WMT, dan banyak lainnya telah meningkatkan penawaran dan kemampuan digital mereka, mempercepat pergeseran e-commerce yang dimulai bahkan sebelum COVID-19.

“Dengan meningkatnya daya beli dan populasi yang terhubung ke internet yang tak tertandingi oleh pasar yang lebih maju, keberhasilan dari acara seperti Singles Day hanya berfungsi untuk menggarisbawahi peluang pertumbuhan yang menarik bagi investor yang ingin mendapatkan eksposur ke tema internet dan e-commerce yang sedang booming,” terang seorang analis riset yang mengkhususkan diri dalam Pasar Asia di Global X, perpanjangan tangan ETF AS dari Mirae Asset, Chelsea Rodstrom.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait