Anggaran Gorden hingga Puluhan Miliar, DPR: Buat 505 Rumah, 13 Tahun Nggak Ganti

Jakarta - Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar membeberkan alasan di balik adanya anggaran ganti gorden yang nilainya mencapai Rp 48,7 miliar.

Menurut Indra, alasan utamanya adalah karena gorden itu tidak pernah diganti selama 13 tahun. Ia juga mengatakan, pengajuan anggaran itu sudah dilakukan sejak 2009 namun belum pernah disetujui.

"Saya nggak tega menyampaikannya, sudah 13 tahun, seperti kain pel jadi sebagian gorden sana sudah hilang dan nggak bisa dilacak. Gorden-vitrase ini sudah diajukan semenjak 2009," ujar Indra saat jumpa pers di Komplek Gedung Nusantara, Senin (28/3/2022).

Tak hanya itu, Indra juga mengaku mendapatkan keluhan dari anggota dewan yang tinggal di rumah dinas. Keluhan itu lantaran kondisi dalam rumah dinas bisa terlihat dari luar imbas gorden yang sudah tidak layak.

Terkait pengadaan gorden ini, Indra memastikan pihaknya akan melakukan mekanisme lelang terbuka dan menggunakan produk dalam negeri. Tercatat sudah ada 49 perusahaan yang mengikuti tender proyek ini.

"Kami lakukannya dengan mekanisme lelang terbuka dan menekankan di dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) sangat jelas dua kali saya rapat, adalah harus berasaskan kepentingan produksi dalam negeri. Itu ditegaskan dalam RKS-nya," papar Indra.

Selain itu, Indra menjelaskan bahwa anggaran Rp 48,7 miliar itu untuk mengganti gorden di 505 rumah dinas yang ada. Nantinya, setiap rumah akan mendapat alokasi sekitar Rp 80 hingga Rp 90 juta.

"Untuk 505 unit rjmah, rata-rata sekitar Rp 80 juta sekian sama pajak Rp 90 jutaan per rumah," pungkasnya.

Sebelumnya, DPR telah menganggarkan hingga puluhan miliar untuk penggantian gorden dan blind. 

Anggaran yang berasal dari APBN 2022 terbut, menurut lpse.dpr.go.id, tender itu diberi nama Penggantian Gordyn dan Blind DPR RI Kalibata dengan kode tender 732087.