URnews

Antisipasi Corona, Masjid Universitas Brawijaya Tiadakan Salat Jumat

Nunung Nasikhah, Kamis, 19 Maret 2020 09.21 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Antisipasi Corona, Masjid Universitas Brawijaya Tiadakan Salat Jumat
Image: Universitas Brawijaya

Malang – Takmir masjid Raden Patah Universitas Brawijaya Malang belum lama ini mengumumkan peniadaan salat Jumat pada tanggal 20 Maret 2020 dan 27 Maret 2020.

Keputusan ini disebut sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona di lingkungan Universitas Brawijaya yang didasarkan pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadi wabah Covid-19.

Tak hanya itu. Dalam peniadaan salat Jumat ini, takmir masjid Raden Patah juga berpedoman pada beberapa hadist nabi.

“Barang siapa yang mendengar adzan wajib baginya sholat berjama’ah di masjid, kecuali ada Udzur. Para sahabat bertanya: “apa maksud udzur?” Jawab Rasulullah SAW: “Ketakutan atau sakit.” (HR. Abu Daud),” tulis Ketua Takmir, Prof. Dr. Unti Ludigdo, M.Si., Ak., CA pada Rabu (18/3/2020).

Selain hadist, takmir juga memakai kaidah fiqih (tata cara beribadah) sebagai landasan. Mulai dari kaidah “tidak boleh membahayakan diri dan membahayakan orang lain”, “menolak mafsadah (bahaya) didahulukan dari pada mencari kemaslahatan” hingga kaidah “Bahaya harus ditolak.”

“Kami atas nama takmir meniadakan ibadah sholat Jumat di Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya. Namun kami menghimbau kepada jamaah untuk melaksanakan sholat dhuhur di rumah sebagai pengganti sholat jumat,” imbuh Unti.

Sementara itu, Aulia Luqman Aziz Takmir Masjid mengatakan bahwa peniadaan salat Jumat ini dilakukan sebagai upaya mengikuti anjuran pemerintah, ahli kesehatan, pimpinan kampus dan ulama.

"Ya, benar kami meniadakan seluruh kegiatan untuk sementara waktu, kecuali sholat berjamaah lima waktu," kata Luqman.

Selain salat Jumat, kegiatan lain yang ditiadakan sementara waktu adalah kajian umum setiap Senin dan Kamis sore, kajian rutin stelah salat Magrib, Taman Pendidikan Quran, mengaji untuk dewasa, program tahfidz dan kajian Sabtu khusus perempuan.

"Sesuai dengan himbauan pemerintah sudah jelas maka kami mengambil kebijakan seperti itu. Selain itu kami juga mengikuti apa yang dilakukan oleh pengelola Masjidil Haram yang notabene-nya kiblat shalatnya orang islam," jelasnya.

Di samping meliburkan kegiatan, takmir masjid UB juga melakukan sterilisasi ruangan mulai dari karpet hingga beberapa benda yang sering digunakan secara umum.

"Jadi, hal pertama yang kita lakukan dengan menggulung karpet masjid semua lalu menyemprot disinfektan sekaligus mengusap mimbar, microphone, gagang pintu dengan menggunakan alkohol," pungkas Luqman.  

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait