URtrending

Aplikasi Intravtas, Tawarkan Pengalaman Naik Angkot Anti Ribet di Surabaya

Nivita Saldyni, Senin, 27 Januari 2020 16.45 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Aplikasi Intravtas, Tawarkan Pengalaman Naik Angkot Anti Ribet di Surabaya
Image: Humas ITS

Surabaya - Urbanreaders, siapa sih yang nggak muak sama kemacetan di jalan raya? Pengguna jalan pasti dibuat pusing kalau dihadapkan dengan masalah kemacetan.

Hal sama juga dirasakan warga Kota Surabaya, nih. Surabaya yang menjadi kota terbesar kedua setelah Jakarta juga nggak lepas lho dari masalah kemacetan.

Nah, untuk membantu menghadapi masalah kemacetan dan meningkatkan minat masyarakat naik angkutan umum, tim dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) punya solusinya nih.

Tim yang terdiri dari Erma Suryani ST MT PhD, Rully Agus Hendrawan SKom MEng, dan Arif Wibisono SKom MSc yang merupakan dosen Departemen Sistem Informasi ITS itu berhasil menciptakan inovasi aplikasi bernama Intravtas User dan Intravtas Driver.

Baca juga: Ingat! Mulai 1 Februari 2020, Tilang Elektronik Berlaku untuk Sepeda Motor di DKI Jakarta

Aplikasi hasil kerja sama ketiganya dengan guru besar Departemen Matematika ITS Prof Dr Basuki Widodo MSc itu memanfaatkan model simulasi dan Information and Communication Technologies (ICT).

Lewat aplikasi itu juga, kamu bisa lho mendeteksi keberadaan pengguna angkot, memonitor ketersediaan angkutan umum, dan memberikan navigasi lalu lintas. Keren, kan?

“Aplikasi tersebut memanfaatkan sistem GPS dan Maps,” kata Erma.

Menariknya, aplikasi buatannya itu mampu bekerja dua arah dan tersedia dua pilihan aplikasi, yaitu Intravtas User untuk penumpang dan Intravtas Driver untuk sopir angkutan umum.

Baca juga: Lewat E-TLE, Polrestabes Surabaya Ajak Warga Tertib Berlalu Lintas

“Tidak perlu lagi penumpang menunggu tanpa kepastian di pinggir jalan seperti yang selama ini terjadi,” katanya.

Yup, selama ini salah satu hal yang membuat orang malas pakai transportasi umum karena waktu kedatangan dan waktu tempuhnya yang nggak bisa diprediksi. Hal itulah yang disampaikan pula oleh Erma.

“Dengan aplikasi Intranstav Driver, sopir juga tidak perlu lagi menunggu lama karena sudah terlihat di mana lokasi penumpang yang hendak naik,” katanya.

Sementara itu, Erma juga mengatakan bahwa penyebab utama kemacetan adalah volume kendaraan yang terlalu padat.

Menurut Erma, masalah itu disebabkan oleh pengguna jalan raya tidak tertarik untuk memakai alat transportasi umum. Alhasil jumlah penggunaan kendaraan pribadi pun membludak.

Baca juga: Inovatif! Aplikasi Buatan Mahasiswa Unair Ini Mampu Bantu Deteksi Stunting Lebih Cepat

“Dengan adanya aplikasi ini, akan lebih menarik pengguna jalan untuk menggunakan transportasi umum,” imbuhnya.

Angkutan umum yang disasar Erma lewat aplikasi ini adalah angkot dan bus kota.

Dua transportasi umum itu dinilainya mampu mendukung terwujudnya tiga poin yang menjadi tujuan aplikasi ini.

Pertama, economic sustainability yang menjadikan arus transportasi Surabaya menjadi lebih efektif dan efisien.

Lalu poin kedua social sustainability yang mampu menjangkau semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu dipilihlah angkutan umum yang biayanya sangat terjangkau dan rute yang menjangkau hingga jalanan sempit.

Baca juga: Inovatif! Smart Watering Karya Mahasiswa Unair Ini Bantu Petani Pantau Kelembaban Tanah

Terakhir, environmental sustainability yang menjadi efek terbesar yang ingin dicapai, yaitu berkurangnya emisi karbon dioksida (CO2) seiring dengan berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi.

“Selain itu, apabila peminat angkutan umum itu meningkat pesat, besar kemungkinan kualitas angkutan akan di-upgrade menjadi lebih nyaman oleh pemerintah,” kata Erma.

text Aplikasi Intravtas. (Humas ITS)

Aplikasi ini udah disosialisasikan ke perwakilan pengguna dan pengemudi angkutan umum Surabaya guys.

Erma dan tim juga menjalin kerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Surabaya untuk penerapan aplikasi buatannya.

Mereka juga berharap ke depannya bisa bekerjasama dengan Google dan provider telekomunikasi sebagai penyedia paket data biar sistem mereka bisa diakses oleh pengemudi angkot dengan biaya yang terjangkau.

Nah, siapa nih Urbanreaders di Surbaaya yang udah nggak sabar coba aplikasi satu ini?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait