Aplikasi TraceTracker Indonesia Diklaim Lebih Mumpuni dari Singapura

Jakarta - Usai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memperkenalkan aplikasi TraceTracker, banyak pihak yang bertanya-tanya apakah aplikasi ini sama dengan buatan pemerintah Singapura.
Tak ingin jadi simpang siur, Menkominfo pun menegaskan kalau aplikasi itu dirancang oleh putra-putri Indonesia dan didedikasikan untuk negara dalam menghadapi darurat corona.
"Meskipun ada kesamaan fungsi tapi aplikasi yang dikembangkan oleh Kemenkominfo dan KemenBUMN ini memiliki konfigurasi yang berbeda Mengingat infrastruktur dan ekosistem telekomunikasi kita yang berbeda dengan subscriber hampir 300 jutaan MSISDN," kata Johnny.
Di samping itu fiturnya juga lebih kaya misalnya akan dikembangkan fitur fencing dan warning.
Saat ini, aplikasi tersebut masih tahap uji coba dan stressing test. Pemerintah memberikan sementara PeduliLindungi dan masih akan dimintakan persetujuannya kepada Presiden.
"Kita berharap beliau yang akan memberikan nama resminya nanti," kata Johnny.
Saat ini dashboard surveillance berbasis web page dan aplikasi tracing trackingnya yang digunakan oleh pemerintah sudah siap digunakan.
Aplikasi yang diperuntukan bagi masyarakat dan akan diberi nama oleh presiden tersebut diharapkan secara aktif didownload melalui Play store atau AppStore setelah diluncurkan minggu depan.
Aplikasi ini diharapka dapat melindungi baik pasien positif, ODP, PDP, suspect maupun masyarakat luas.
"Aplikasi ini terus didevelop agar bisa diinstall oleh tidak hanya pasien positif, ODP, PDP dan Suspect tapi oleh seluruh masyarakat melalui smartphone," pungkas Menkominfo.