URnews

APPBI Jatim Apresiasi Pemkot Lockdown Surabaya karena Corona

Nivita Saldyni, Selasa, 17 Maret 2020 13.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
APPBI Jatim Apresiasi Pemkot Lockdown Surabaya karena Corona
Image: Nivita Saldyni/Urbanasia

Surabaya - Keputusan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk tak me-lockdown Surabaya mendapat respon positif dari berbagai pihak, salah satunya Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur.

Ketua APPBI DPD Jatim, Sutandi Purnomosidi mengatakan meski Minggu (15/3/2020) telah terjadi penurunan pengunjung di sejumlah mall di Surabaya, ia mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya.

"Saya mengapresiasi Surabaya tidak lockdown, yang paling penting kita tidak boleh panik," kata Sutandi ditemui usai Rapat Penanganan Covid-19 di Gedung Sawunggaling, Surabaya, Senin. 

Ia mengaku penurunan ini merata di hampir seluruh pusat perbelanjaan di Surabaya.

"Kalau dikatakan, merata ya. Hampir semua pusat perbelanjaan mengalami penurunan. Saya pikir itu adalah suatu yang wajar, yang penting penurunannya masih di level 20-30 persen," katanya.

Menurutnya, langkah Pemkot ini sudah tepat karena kalau mall-mall di Surabaya ditutup, efeknya akan sangat berat bagi para pelaku di seluruh pusat perbelanjaan.

"Yang paling penting jangan sampai ketakutan di masyarakat ini menjadi hal yang kontraproduktif. Aktivitas harus tetap jalan, tapi karena kekhawatiran ini jangan sampai kita jadi nggak produktif. Itu aja yang dikhawatirkan," pungkasnya.

Ia pun mengaku telah menerapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran virus corona di berbagai pusat perbelanjaan.

"Sebelum Pak Presiden mengumumkan kasus pertama, kami setiap malam sudah, setiap pusat perbelanjaan di APPBI itu sudah pakai disinfektan," kata Sutandi.

"Jadi housekeeping kami secara silent, setiap malam selalu menyemprotkan disinfektan seperti di lift, eskalator, kemudian railing-railing kaca, kami lakukan semua karena itu daerah yang mudah tersentuh orang," sambungnya.

Pemilihan malah hari setelah pusat perbelanjaan tutup diakui Sutandi untuk mencegah kepanikan pada pengunjung.

Selain rajin menyemprotkan disinfektan, Sutandi mengatakan bahwa kini pihaknya telah menunggu pesanan thermo gun yang baru akan datang 25 Maret mendatang.

"Kami sudah mengorder thermo gun. Tapi baru datang 25 Maret. Mulai itu (datang), kami sudah mulai menerapkan pemeriksaan (suhu tubuh)," katanya.

Sutandi berharap dengan sejumlah langkah antisipasi yang dilakukan pihaknya ini, warga Surabaya bisa merasa aman.

"Dengan hal ini (berbagai antisipasi), kami melihat dalam 14 hari ke depan. Dengan antisipasi yang kita lakukan, jangan sampai terjadi kasus (Covid-19) dan kita merasa lebih aman, sehingga lebih cepat teratasi, dan cepat kembali ke kehidupan normal," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait