Apple Kini Bukan Perusahaan Paling Berharga di Dunia

Jakarta - Perusahaan teknologi multinasional Apple kini bukan merupakan perusahaan paling berharga di dunia. Posisi perusahaan paling berharga di dunia yang sempat dipegang oleh Apple itu kini diduduki oleh perusahaan minyak asal dan gas Arab Saudi, Aramco. 

Berdasarkan data FactSet Research, melansir CNBC International, Aramco berhasil mengungguli Apple sebagai perusahaan paling berharga di dunia pada Rabu (11/5/2022) kemarin. Hal itu berdasarkan valuasi pasar kedua perusahaan tersebut. 

Valuasi pasar Aramco mencapai US$ 2,43 triliun pada Rabu kemarin atau setelah perusahaan itu mengubah kapitalisasi pasarnya menjadi dolar. 

Sementara Apple yang dikenal sebagai produsen alat komunikasi iPhone memiliki valuasi pasar sebesar US$ 2,37 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan lebih dari 5 persen pada perdagangan di hari yang sama. 

Harga dan nilai perusahaan energi memang mengalami peningkatan menyusul investor ramai-ramai menjual ekuitas di beberapa industri, tak terkecuali teknologi. Hal itu merupakan respons dari kekhawatiran pada kondisi ekonomi yang lebih buruk. 

Kondisi tersebut juga turut berdampak pada Apple. Perusahaan itu telah mengalami ‘keruntuhan’ nilai hampir 20 persen sejak berada di puncak pada 4 Januari 2022.

Para analis pasar menyebutkan bahwa pergerakan tersebut sebagian besar hanya simbolis. Namun, hal itu cukup menunjukkan bagaimana pasar bergeser ketika ekonomi global bergulat pada kenaikan suku bunga, inflasi, dan masalah rantai pasokan. 

Sejauh ini, saham Aramco sendiri mengalami kenaikan hingga 27 persen tahun 2022. Pada bulan Maret lalu, raksasa minyak itu melaporkan laba tahunan penuhnya pada tahun 2021 lalu. Adapun angka yang dilaporkan meningkat lebih dari dua kali lipat akibat melonjaknya harga minyak. 

Diketahui, Apple memang pernah menjadi perusahaan paling berharga di dunia setelah menyalip Aramco pada tahun 2020 silam.