URnews

Mudik, Jangan Bahas Politik

Urbanasia, Senin, 22 Oktober 2018 13.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
 Mudik, Jangan Bahas Politik
Image: istimewa

Urban Asia - Ngebayangin mudik, pasti kebanyakan yang terbesit di benak kita adalah macet. Kemudian yang sedikit menghibur adalah rencana liburan di kampung halaman atau bersilaturrahmi dengan banyak sodara. Indah lha ya. Meski begitu tetep ada kekhawatiran, apa tuh?. Jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 yang sekitar 10 bulanan lagi, momentum mudik ditunggai untuk berebut pengaruh politik sama para pendukung presiden nih. Ya antara #2019GantiPresiden Vs #2019TetapJokowi. Para pendukung @2019GantiPresiden membuat kampanye yakni bagi pemudik yang melihat spanduk bertuliskan “Yang Setuju Ganti Presiden, Klakson 3X”, jika setuju agar membunyikan klakson sebanyak tiga kali. Sedangkan yang Pro Joko Widodo (Jokowi) membuat spanduk bertuliskan “Jalan Tol Pak Jokowi”. Di momentum hari yang fitrah atau lebaran nanti, buat kalian yang mudik, merasa terganggu gak sih ngeliat 2 spanduk itu bertebaran mulai dari jalan tol dan luar tol?. Sebenernya 2 spanduk ini gak urgent juga sih, karena waktu pemilihannya toh masih jauh. Tapi sebenarnya, para pendukung dari 2 spanduk ini bisa dibilang lagi melakukan perang wacana, yaitu berebut ruang publik, seperti apa?. Kayaknya kedua spanduk itu mau kita dan keluarga besar di kampung membahas Pilpres 2019 nanti, akan memilih siapa. Di sini lah konflik itu mungkin muncul. Lho iya, kalau pilihan kita sama sekeluarga terhadap satu calon, gak masalah. Tapi kalau ternyata pilihan kita berbeda, masing – masing anggota keluarga membela untuk mengganti presiden dan ada juga yang ingin tetap Jokowi 2019. Jadi ‘gerah’ gak tuh mudik lebaran tahun politik ini. Sekarang, gimana supaya kita terhindar dari mudik di tahun politik yang bisa bikin gak asyik ini?. Simple aja sih, kita mesti melawan hegemoni dari dua tagar itu dengan wacana kritis guys. Menurut Van Dijk (2001) wacana kritis itu adalah kita melawan dengan teks dan pembicaraan dalam konteks sosial dan politik penyalahgunaan kekuasaan sosial, dominasi, dan ketidaksetaraan yang berlaku. Atau konkritnya kita juga bisa buat tagar selain #2019GantiPresiden atau #2019TetapJokowi. Misalnya saja tagar yang kita buat itu, #MudikJanganBahasPolitik. Tapi diiringi juga dengan membahas piala dunia, atau musik dan film yang lagi hits, atau sharing gimana caranya berhasil bangun start up dan lain – lain. Ya mudah – mudahan aja dengan gini, kita maaf – mafannya ikhlas dari lubuk hati terdalam. Gak lucu kan kalau maaf – maafannya cuma formalitas karena ekskalasi yang tajam pas bahas pandangan politik di kampung halaman.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait