URtrending

Memerankan Transgender, Scarlett Johansson Mendapat Tanggapan Negatif

Urbanasia, Senin, 22 Oktober 2018 13.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Memerankan Transgender, Scarlett Johansson Mendapat Tanggapan Negatif
Image: istimewa

Urban Asia – Aktris Scarlett Johansson kembali menjadi kontroversi. Kali ini karena aktris usia 34 tahun itu menerima peran untuk memainkan seorang pria transgender. Seperti yang dilansir dari Hollywood Reporter dan Variety, Johansson bergabung dengan sutradara Rupert Sanders untuk membintangi ‘Rub & Tug’, sebuah film berdasarkan kisah nyata seorang pria transgender pemilik salon pijat, Dante "Tex" Gill. Sanders sebelumnya bekerjasama dengan Johansson pada film Ghost in a Shell (2017). Film yang diangkat dari manga berjudul sama ini memberikan Johansson untuk berperan sebagai karakter Mayor Motoko Kusanagi. Hal ini membuat Johansson mendapat tuduhan whitewashing, yaitu praktik casting di industri film Amerika Serikat, dimana actor/aktris kulit putih memerankan karakter berbeda ras (non-white character roles). Lewat Bustle, pihak Johansson merilis pertanyaan mengenai reaksi negatif soal perannya sebagai pria transgender, “Katakan pada mereka, bahwa mereka bisa menghubungi perwakilan Jeffrey Tambor, Jared Leto, dan Felicity Huffman untuk mendapatkan komentar." Sebagai referensi, masing-masing dari ketiga aktor cisgender (non-transgender) itu memainkan karakter transgender di serial Transparent (2017), film Dallas Buyers Club (2013) dan Transamerica (2015). Banyak pengguna Twitter menanggapi berita ini dengan rasa amarah, baik pada kasting awal maupun pernyataan Johansson kepada Bustle. Mereka hanya ingin karakter transgender harus dimainkan oleh aktor yang memang benar-benar transgender agar terihat lebih nyata. Salah satu staf komunikasi untuk kampanye Hak Asasi Manusia, Charlotte Clymer memberikan reaksi dengan mencuit, “Flippantly dismissing concerns over this new role really says a lot about her views regarding trans people,” (melalui peran baru ini, secara tidak langsung memberitahu pandangan dia mengenai orang-orang transgender). Ada pula tweet dari @red3blog, “You're making a movie about a fat, Trans man who was a crime boss and Scarlett Johansson is the first name that comes to mind? Really?" (jadi kau sedang membuat film tentang pria gemuk, transgender, seorang bos kejahatan dan Scarlett Johansson adalah nama pertama yang muncul dalam pikiranmu? Benarkah?). Kontroversi ini membuktikan mengapa sangat penting untuk memiliki perwakilan kaum LGBTQ (Lesbian, Gay, Bisexual, Trans, Queer/Questioning) pada proyek-proyek film di Hollywood, baik di depan dan belakang kamera, sehingga masalah seperti ini tidak akan terjadi kedepannya. Bagaimana tanggapan kamu mengenai hal ini?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait