URsport

Ashraf Sinclair Sempat Latihan Crossfit Sebelum Meninggal, Olahraga Apa Itu?

Ken Yunita, Rabu, 19 Februari 2020 18.35 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ashraf Sinclair Sempat Latihan Crossfit Sebelum Meninggal, Olahraga Apa Itu?
Image: Ashraf Sinclair. (Instagram @ashrafsinclair)

Jakarta - Beberapa jam sebelum meninggal dunia, Ashraf Sinclair sempat melakukan olahraga crossfit di klub olahraga di dekat rumahnya. Olahraga apa sih itu?

Crossfit adalah olahraga yang ditekuni Ashraf akhir-akhir ini. Dia juga menjadi salah satu pendiri klub olahraga crossfit, Crossfit Equator.

Dalam situs Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), crossfit adalah program latihan yang menggabungkan dua unsur sistem aerobik dan anaerobik.

Olahraga ini menekankan perpaduan latihan interval intensitas tinggi, angkat beban, senam, dan disiplin lainnya dalam satu format latihan sirkuit.

Baca juga: Rajin Olahraga dan Masih Muda, Mengapa Ashraf Sinclair Bisa Kena Serangan Jantung?

Gerakan-gerakan crossfit meliputi beberapa kegiatan yang sering dilakukan sehari-hari. Contohnya jongkok, menarik, dan mendorong.

Gerakan latihan lainnya meliputi variasi gerakan squat, push-up, pull-ups, dan angkat beban.

Crossfit dikenal dengan pola latihan yang keras dan ketat. Dalam satu sesi latihan, seseorang bisa melakukan 100 kali push-up,100 ull-up, 100 sit-up, dan 100 squat.

CrossFit juga sering melibatkan peralatan olahraga, mulai dari peralatan gym hingga menggunakan beban berat tubuh sendiri, tali tambang, dan mobil.

Baca juga: Mengenal Diet Sirtfood, Cara Adele Turunkan Berat Badan

Setiap orang diberikan beban yang sama saat latihan CrossFit, sistem ini lebih dikenal dengan ‘one size fit all’. Rata untuk pemula maupun berpengalaman.

Goals dari latihan ini adalah kekuatan otot, ketahanan jantung, dan fleksibilitas tubuh. Karena intensitasnya yang tinggi dan ketat, CrossFit sering dianggap sebagai metode latihan paling berhasil.

Namun, metode ini juga diketahui memilliki risiko cedera yang cukup tinggi.

Studi yang diterbitkan Orthopaedic Journal of Sports Medicine (OJSM) menyebut, 20 persen peserta CrossFit cenderung melukai dirinya sendiri atau cedera.

Baca juga: Kenalin 5 Jenis Lemak Tubuh dan Cara Hilangkannya

“Tingkat cedera CrossFit sekitar 20 persen, yang berarti 20 persen orang yang melakukan latihan CrossFit secara teratur akan terluka di beberapa titik,” ujar ahli terapi fisik Cuyler Hudson.

Cedera yang biasanya dialami berupa gangguan muskuloskeletal dan rhabdomyolysis. Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang.

Sedangkan rhabdomyolysis adalah suatu kondisi ketika seseorang mengalami kerusakan otot. Dalam jurnal yang diterbitkan National Strength and Conditioning Association disebutkan, 73,5 persen peserta Crossfit mengalami cedera saat latihan. Kebanyakan dari mereka mengalami gangguan muskuloskeletal pada bagian bahu dan tulang belakang.

Ahli menyarankan, agar memahami gerakan-gerakan yang diberikan instruktur olahraga. Saat tubuh merasa lelah, sebaiknya tidak memaksakan diri dan berhenti melanjutkan latihan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait