URtrending

Asyik! Malang Punya Perpustakaan Digital, Bisa Diakses Gratis

Nunung Nasikhah, Kamis, 12 Desember 2019 17.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Asyik! Malang Punya Perpustakaan Digital, Bisa Diakses Gratis
Image: Perpustakaan digital Malang. (Nunung Nasikhah/Urbanasia)

Malang - Kabar bahagia nih buat pecinta buku. Pasalnya, Pemerintah Kota Malang hari ini (12/12/2019) me-launching perpustakaan digital yang bisa diakses oleh siapa saja secara gratis. Perpustakaan digital ini bisa diakses dalam sebuah aplikasi bernama Malang CILIN.

Malang CILIN sendiri memiliki kepanjangan City Library Information. Di awal launching ini, Malang CILIN sudah berisi 2132 judul buku. Jumlah ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

“Nanti kedepan kita kembangkan. Harapan kami semua buku yang sudah di pdf-kan segera bisa dimasukkan ke dalam program kami. Karena perlu diketahui bahwa belum semua buku di pdf-kan,” ungkap Kepala Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah, Suwarjana, SE, MM.

Kebanyakan koleksi buku Malang CILIN ini adalah muatan lokal Kota Malang. Dengan begitu, masyarakat luas akan banyak mengetahui tentang budaya Kota Malang termasuk budaya walikan, kuliner khas hingga bangunan bersejarah yang dimiliki.

Baca juga: Asyik! Warga Malang Sudah Bisa Ajukan Aduan Online Lewat Aplikasi

“Kota Malang itu kota budaya, kota para penulis. Banyak penerbit tapi belum banyak yang memuat konten lokal,” tegas Suwarjana.

Sebenarnya, perpustakaan Kota Malang saat ini memiliki koleksi sekitar 14.000 buku. Nantinya, koleksi pada perpustakaan digital akan diambilkan dari perpustakaan offline yang sudah ada.

“Yang baru di muat ya segitu (2132 buku). Karena ya itu tadi kami harus memetakan sembari memilah buku-buku yang sudah dipdf-kan. Apalagi kalau buku-buku lama itu mayoritas belum dipdf-kan. Diformat ulang terus dipdf-kan,” tandasnya.

Suwarjana menegaskan bahwa perpustakaan digital ini bisa diakses oleh masyarakat umum. Tak hanya terbatas warga Malang saja.

“Targetnya bukan hanya anak-anak tapi semua masyarakat. Karena buku tidak hanya anak muda tapi semua golongan,” jelasnya.

Baca juga: Walikota Malang Raih Penghargaan Enterpreneur Award Kategori Pendidikan

Kendati muncul perpustakaan digital, gedung perpustakaan offline akan tetap ada. Di perpustakaan itu, pengunjung juga disediakan internet gratis agar bisa mengakses buku digital.

Menurutnya, perpustakaan digital ini juga untuk memudahkan peminjaman buku yang jumlahnya terbatas.

“Terkadang kalau tidak digital kita hanya punya koleksi 5 buku sedangkan yang pinjam lebih dari itu. Namun jika kita digitalkan berapapun yang mau pinjam bisa,” katanya.

Sementara masalah royalty, Suwarjana mengatakan, hal itu sudah diurus oleh pihak ketiga yakni penyedia jasa pembuat aplikasi.

“Kita sudah kerjasama dengan pihak ketiga. Itu (royalty) urusannya pihak ketiga. Yang penting kami beli program, ada judul buku yang kami pilih, sudah,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait