URnews

Awkarin, Uus dan Kemal Palevi Bahas 'Social Journalism' di NextDev Summit 2019

Griska Laras, Minggu, 8 Desember 2019 12.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Awkarin, Uus dan Kemal Palevi Bahas 'Social Journalism' di NextDev Summit 2019
Image: Awkarin, Uus dan Kemal Palevi di The NextDev 2019 (Felix Sullivan/Urbanasia)

Jakarta - Tiga YouTuber ternama Indonesia Karin Novilda, Kemal Palevi dan Rizky Firdaus Wijaksana alias Uus ngobrolin tentang The Rise of Social Journalism di acara The NextDev Summit 2019.

Sebagai selebgram yang selalu menjadi sorotan media, ketiganya ternyata punya pendapat yang berbeda lho tentang social journalism.

Karin menyebut sejumlah konten yang ia buat di Channel YouTubenya mengarah ke kegiatan social journalism. Bukan tanpa alasan, selebgram yang akrab disapa Awkarin ini selalu melakukan riset mendalam sebelum membuat konten-konten YouTubenya, terutama Kelana Karin dan K-Talk.

"Aku cukup pede buat menyebut konten Kelana Karin dan K-Talk itu Social Journalism. Karena aku research dulu sebelum melakukan talkshow dan aku juga belajar soal manner saat melakukan acara tersebut," ujar perempuan 22 tahun ini.

Berbeda dari Karin, Uus lebih fokus membahas social journalisme dari segi etika. Ia sangat menyayangkan masih banyak media yang asal mengambil konten tanpa izinnya lebih dulu.

Baca Juga: Urbanreaders, Ini 3 Startup Terbaik The NextDev 2019

"Banyak yang mengambil konten gue demi kepentingan pageviews, tapi ya seharusnya bilang dulu jangan asal ngambil-ngambil aja," protesnya.

Komika satu ini cukup terkenal dengan celotehannya yang 'nyeleneh' dan kontroversial di media sosial. Tapi hal itu dilakukan hanya untuk menyampaikan pendapat dan unek-uneknya saja. Menurutnya apa yang ia buat sangat jujur dan apa adanya.

Sesi ngobrol dan diskusi santai semakin seru dengan celotehan dan jokes yang dilempar Uus dan Kemal Palevi.

Bahkan, bahan candaan mereka berdua di atas panggung terhadap sebuah isu juga sebenarnya bisa saja mereka sebut sebagai skema social journalism.

"Ya, ini tadi bukti jelas bahwa isu seperti poligami bisa menjadi bahan diskusi yang bagus juga di media sosial. Jadi ini contohnya, kita punya pendapat masing-masing," ungkap Kemal.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait