URstyle

Bagaimana Mencegah Keluarnya Darah Setelah Infus Dicabut?

Ika Virginaputri, Sabtu, 17 April 2021 17.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bagaimana Mencegah Keluarnya Darah Setelah Infus Dicabut?
Image: Foto: ilustrasi infus (sisternet.co.id)

 

Jakarta  -  Kasus penganiayaan yang dialami perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang menarik banyak perhatian. Netizen ramai-ramai mengutuk aksi kekerasan JT, si pelaku yang mengaku emosi saat melihat tangan anaknya mengeluarkan darah setelah perawat mencabut jarum infus. 

Pihak RS Siloam Sriwijaya Palembang mengaku perawat sudah melakukan prosedur yang benar terhadap anak JT yang masih balita. 

Baca juga: Kronologi Keluarga Pasien Aniaya Perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang

Menurut Kapolrestabes Palembang Komisaris Besar Irvan Prawira, perawat bahkan sudah memperingatkan sang Ibu untuk tidak langsung menggendong anaknya setelah jarum infus dilepas karena akan mengakibatkan keluarnya darah. Namun sang Ibu tidak mengindahkan ucapan perawat dan justru langsung menggendong anaknya. 

Terapi infus adalah metode pengobatan yang bertujuan untuk memberikan cairan atau obat melalui pembuluh darah. Karena itu, setelah selesai diinfus, tangan kita masih harus ditutupi perban beralkohol yang ditutupi plester agar tidak mengeluarkan darah. 

Masalah infus bisa terletak pada anatomi tubuh pasien. Menurut dokter Anastasia Savitri dari RS Elizabeth Semarang, walaupun dengan metode yang sama, memasang infus pada bayi atau anak kecil lebih sulit dibanding memasang infus orang dewasa. Pembuluh darah anak kecil lebih tipis dan rapuh. 

Baca juga: Penganiaya Perawat RS Siloam Minta Maaf, Sebut Tersulut Emosi

Rohman Azzam dari Bidang Infokom DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengatakan jika pasien tidak mengalami pembekuan darah, plester yang menutup bekas infus bisa dilepas dalam beberapa menit.

Tapi bagi yang mengalami pembekuan darah, butuh waktu lebih lama untuk dibuka. Bisa makan waktu sekitar 24 jam. Agak sulit memastikan hal ini apabila si pasien masih anak-anak yang aktif bergerak. Mereka bisa tanpa sadar melepas plester penutup bekas infus.

Maka dari itu peran orangtua adalah menjaga agar plester tetap menempel, sehingga darah tidak keluar dari bagian yang jadi tempat dimasukkannya jarum infus. Kepatuhan dan sifat kooperatif pasien dalam melaksanakan pengobatan merupakan modal utama untuk proses penyembuhan.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait