Bahaya Etilen Oksida yang Terkandung dalam Es Krim Haagen-Dazs

Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menarik produk es krim Haagen-Dazs rasa vanila dari pasaran.
Instruksi tersebut dilakukan lantaran produk es krim impor ini mengandung etilen oksida (EtO) dengan kadar melebihi batas yang diizinkan oleh Uni Eropa.
Bila digunakan secara berlebihan dan dikonsumsi oleh manusia, nantinya bisa menimbulkan sejumlah masalah pada pencernaan atau bagian tubuh lain.
Etilen Oksida dan Fungsinya
Etilen oksida yang memiliki senyawa C2H4O ini merupakan pestisida yang berfungsi sebagai fumigan atau pengendali hama untuk makanan dan kosmetik.
Umumnya, etilen oksida digunakan dalam pembuatan etilen glikol (antibeku), tekstil, deterjen, pelarut, obat-obatan dan perekat. .
Selain itu, di rumah sakit etilen oksida digunakan untuk sterilisasi peralatan bedah dan peralatan plastik yang tidak dapat disterilkan dengan uap.
Bahaya Etilen Oksida
Melansir situs departemen kesehatan Amerika Serikat, CDC menyatakan jika seseorang terpapar etilen oksida, maka Ia akan merasakan kondisi yang kurang nyaman pada kesehatannya.
Penyakit yang dapat timbul antara lain:
1. Sakit kepala
2. Mual dan muntah
3. Diare
4. Kesulitan bernapas
5. Lemah, lelah, dan merasakan kantuk
6. Mata dan kulit terbakar
7. Radang dingin
8. Efek reproduksi
Tak hanya itu, paparan etilen oksida yang berlebih juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit serius lain, seperti limfoma, leukimia, kanker perut dan payudara.
Saat ini BPOM menginstruksikan para importir untuk menghentikan sementara peredaran atau penjualan produk es krim Haagen-Dazs lainnya dengan komposisi yang mengandung perisa vanila sampai produk tersebut dipastikan aman.
Diketahui produk yang ditarik yaitu es krim Haagen-Dazs rasa vanila kemasan pint dan mini cup. Sementara, produk es krim dengan merek yang sama untuk kemasan 100 ml dan 473 ml yang diimpor dari Prancis terdaftar di Badan POM dan beredar di Indonesia.