URnews

Bambu Getah-getih Dibongkar: Kenangan Kesuksesan Asian Games 2018

Griska Laras, Jumat, 19 Juli 2019 07.35 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bambu Getah-getih Dibongkar: Kenangan Kesuksesan Asian Games 2018
Image: Bambu Getah Getih yang sempat ada di sekitar Bundaran HI. (Image: Instagram @aniesbaswedan)

Masyarakat kini sudah tidak bisa melihat Instalasi Bambu Getah Getih di depan Bunderan HI lagi.

Instalasi bambu yang sempat menjadi ikon Jakarta ini sudah dibongkar pada Rabu malam.

Lokasi instalasi Bambu Getah-Getih saat ini tinggal menyisakan beberapa tanaman.

Pembongkaran Bambu Getah-Getih dilakukan oleh Dinas Kehutanan, Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dengan alasan sudah rapuh.

Menurut Kepala Dinas Kehutanan, Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, mengatakan jalinan bambu sudah mulai jatuh. Ia khawatir instalasi tersebut akan rubuh dan melukai warga.

Suzi mengatakan cuaca yang berubah-ubah menjadi penyebab rapuhnya Bambu Getah Getih.

Senada dengan Suzi, Joko Avianto, perancang Bambu Getah Getih mengatakan daya tahan karyanya tergantung pada lokasi dan lingkungan.

Polusilah yang menyebabkan karyanya itu rapuh. Karya seninya akan lebih panjang umur di kota lain yang memiliki kualitas udara lebih baik dari Jakarta.

Joko Avianto juga mengatakan, karyanya memang telah direncanakan akan dibongkar pada Februari 2019.

Ia juga menambahkan karyanya memang bersifat festiv, yakni karya-karya yang memang dirancang khusus buat festival.

Instalasi Bambu Getah Getih dibangun pada 16 Agustus dalam rangka menyambut HUT RI ke-73 sekaligus menyambut ajang olahraga internasional, Asean Games yang digelar di Jakarta.

Demi menyambut event akbar tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan ingin membuat sebuah karya seni dari material khas Indonesia.

Anies meminta seniman Tanah Air, Joko Avianto untuk membuat karya seni yang terbuat dari bambu. Menurut Anies bambu memiliki keuletan yang luar biasa.

Selain itu, bambu juga dinilai menyimbolkan perjuangan bangsa Indonesia saat berjuang melawan penjajah dulu.

Joko Avianto kemudian merancang Bambu Getah Getih yang terinspirasi dari bendera-bendera yang dibawa prajurit Majapahit saat berperang.

Nama Getah-Getih diambil dari warna bendera pasukan Majapahit itu. 'Getah' berarti putih dan 'Gertih' berarti merah. Jadi bambu Getah Getih memiliki arti Bambu Merah Putih.

Pasukan Majapahit dulu juga sudah menggunakan bendera merah putih tetapi tidak disatukan.

Instalasi bambu yang memakan biaya senilai Rp 550 juta ini hanya bertahan 11 bulan.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait