URstyle

Bandung Resmi Punya Kampung Wisata Braga

Citra Resmi , Senin, 11 November 2019 21.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bandung Resmi Punya Kampung Wisata Braga
Image: Ilustrasi kendaraan wisata bandros di Braga. (Ardha/Urbanasia)

Bandung - Bandung punya spot wisata budaya terbaru, nih. Dilansir dari Humas Bandung, Pemerintah Kota Bandung resmi meluncurkan Kampung Wisata Braga dan Co-working Space pada acara Braga Festival, di Jalan Braga Pendek, Minggu (10/11/2019).

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan tugu berada di depan Hotel The Braga Art oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. Mang Oded pun menyampaikan bahwa kampung wisata ini akan menjadi sumber ekonomi masyarakat.

Ia pun berharap tempat ini akan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat terutama dalam mengembangkan potensi ekonomi.

"Tempat ini sebagai berkumpulnya masyarakat dalam mengembangkan ekonomi. Di sini ada pelatihan menjahit, melukis, juga akan ada merakit lampu. Intinya, semua program yang dimensi penguatan ekonomi harus dirangkul," ujar Oded.

Baca juga: Rekomendasi Sunday Brunch di Hotel Bandung, Bisa Dicoba Nih

Di dalam kampung wisata kreatif terdapat beberapa kawasan, lho. Ketiga kawasan tersebut adalah kawasan tanaman obat keluarga di RW 06, sanggar melukis, kacapi suling, tembang Sunda Cianjuran dan degung di Rumah Seni Ropih, dan industri kerajinan daur ulang sampah koran dan kantong plastik RW 06.

text Image: Peresmian Kampung Wisata Braga

Menariknya, ada pula kawasan pasar antik Cikapundung serta wisata kuliner legendaris Bandung seperti Braga Permai, Kopi Aroma dan Warung Kopi Purnama.

"Untuk tahun depan kita terus kembangkan seperi destinasi wisata mural di Jalan Marconi, Morse dan Jalan Radio. Serta kampung wisata Warna Warni di Cikapundung," hal ini disampaikan Dewi Kaniasari mengenai proyeksi ke depan soal kawasan ini.

Wilayah Braga dipilih sebagai percontohan karena memiliki kawasan art Deco, sejarah, serta kebudayaan yang pekat. Kampung Braga ini pun memiliki tema sejarah dan warisan budaya serta kreatif.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait