URsport

Barcelona Pernah Jaya Bareng Joan Laporta, Bagaimana Kali Ini?

Rezki Maulana, Selasa, 9 Maret 2021 17.57 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Barcelona Pernah Jaya Bareng Joan Laporta, Bagaimana Kali Ini?
Image: Barcelona pernah berjaya bareng Joan Laporta. (Twitter @FCBarcelona_es)

Barcelona - Barcelona pernah berjaya bareng Joan Laporta di periode pertamanya jadi presiden. Kini Los Cules mengharapkan yang sama ketika Laporta naik lagi. Bisakah?

Barcelona akhirnya mengadakan pemilihan umum presiden baru, Minggu (7/3/2021) malam WIB. Laporta bersaing dengan dua kandidat lain, Victor Font dan Toni Freixa, dalam pemilihan kali ini.

Setelah penghitungan suara selesai dilakukan, Senin (8/3/2021) dini hari WIB, Laporta akhirnya muncul sebagai pemenang dengan torehan 30.184 suara atau 54,28 persen, unggul mutlak dari dua pesaingnya, Font yang cuma meraih 16.679 suara atau sekitar 29, 99 persen dan Freixa cuma meraih 4.789 suara atau sekitar 8,58 persen.

Dengan demikian Laporta berhasil naik lagi sebagai presiden Barcelona untuk kedua kalinya, setelah periode pertamanya pada 2003 hingga 2010. Periode pertamanya dinilai sangat sukses karena mampu menyulap Barcelona jadi tim superior.

Dalam kurun waktu tujuh tahun, ada 12 trofi diraih Laporta dengan rincian 4 LaLiga, 3 Piala Super Spanyol, 2 Liga Champions, 1 Copa del Rey, 1 Piala Super Eropa, 1 Piala Dunia Antarklub.

Bahkan Barcelona mampu meraih treble winners pada 2009 bersama Pep Guardiola. Guardiola dibawa oleh Laporta setelah era Frank Rijkaard berakhir dan keputusan itu jadi salah satu yang terpenting dalam sejarah klub.

Guardiola bahkan diberi kebebasan untuk meracik tim seperti keinginannya, termasuk menendang para pemain senior seperti Deco, Samuel Eto'o, Edmilson, dan Ronaldinho, yang digantikan Lionel Messi, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Gerard Pique, dan Sergio Busquets.

Selain itu, Laporta yang berprofesi sebagai pengacara juga berhasil melunasi utang-utang presiden sebelumnya. Masalah itu pula yang dihadapi Laporta saat ini ketika mengambil alih kepemimpinan Josep Maria Bartomeu.

Barcelona dalam kondisi krisis keuangan karena pandemi virus corona dan utangnya sudah menggunung, mencapai 1,2 miliar euro. Itu termasuk utang ke sejumlah klub terkait pembelian pemain.

Tak cuma itu, para pemain bintang Barcelona juga dipotong gajinya selama setahun ini sehingga Laporta punya kewajiban untuk mengembalikannya seperti semula.

Tapi, bagaimana caranya ketika pemasukan klub seret karena Camp Nou masih kosong dan store-store resmi dilarang buka?

Ini bakal jadi tugas berat untuk Joan Laporta yang ditantang untuk mengembalikan kejayaan Barcelona seperti dulu lagi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait