URtrending

Baru Setengah Bulan, Situbondo Diserang 14 Kasus DBD

Nunung Nasikhah, Rabu, 22 Januari 2020 14.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Baru Setengah Bulan, Situbondo Diserang 14 Kasus DBD
Image: Ilustrasi nyamuk. (humasbandung.go.id)

Situbondo – Musim penghujan seperti ini, banyak penyakit yang mulai mengintai, guys. Salah satunya penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Di awal 2020 ini aja, tercatat sudah ada 14 orang penderita DBD di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Belasan penderita DBD ini tersebar di 17 kecamatan.

“Jumlah penderita DBD ini terhitung sejak awal hingga pertengahan Januari 2020," ujar Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Heryawan dilansir dari Antara (22/1/2020).

Heryawan juga mengatakan, pada bulan Januari tahun lalu (2019) setidaknya ada 90 orang penderita penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini.

Baca juga: Stres Bisa Memicu Munculnya Penyakit Autoimun, Lho!

Namun, ia masih belum bisa memastikan apakah ada peningkatan jumlah penderita atau tidak.

"Belum bisa memastikan meningkat atau tidak bila dibandingkan Januari tahun lalu,” paparnya.

Heryawan melanjutkan, sebagai upaya pencegahan, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan, terlebih di musim hujan. Salah satunya dengan menjalankan gerakan 3M plus.

Pada musim hujan tahun ini, menurut Heryawan, petugas kesehatan terus gencar melakukan pengasapan di daerah-daerah endemis DBD.

Pengasapan ini hanya untuk membasmi nyamuk aedes aegypti yang sudah dewasa. Sementara jentik nyamuk tak bisa dijangkau.

Baca juga: Wajib Simak, Tips Mencegah Penyakit Saat Musim Banjir

Nah, saat melaksanakan proses pengasapan inilah, petugas juga memberikan sosialisasi mengenai gerakan 3M untuk mengantisipasi berkembangnya nyamuk aedes aegypti.

“Pentingnya mengubur wadah yang bisa menampung air bersih jadi berkembang biak nyamuk, menguras bak mandi dan melakukan tindakan-tindakan kebersihan yang lainnya, dan menggunakan obat oles anti nyamuk," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait