Jakarta - Buntut kasus penggelapan dana yang dilakukan investor GrabToko, PT Bank Central Asia (BCA) membekukan rekening milik e-commerce yang menjual gadget dengan harga miring itu.
Dalam keterangan resminya, BCA mengaku tindakan tersebut respons terhadap informasi yang beredar mengenai penipuan yang dilakukan pihak GrabToko.
“Dapat kami sampaikan bahwa dalam menjalankan operasional perbankan, BCA senantiasa mengikuti ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. BCA telah melakukan penundaan transaksi atas rekening toko e-commerce yang bersangkutan sehingga rekening tersebut untuk sementara tidak dapat melakukan transaksi," terang BCA.
BCA pun mengimbau kepada nasabahnya untuk senantiasa berhati-hati dalam melakukan transaksi finansial dan senantiasa melakukan verifikasi informasi.
Sebelumnya diberitakan GrabToko ngaku telah ditipu investornya. Lewat postingan di media sosial, Yudha Manggala Putra, Managing Director Grab Toko, mengungkap adanya penggelapan uang yang dilakukan oleh investornya.
Perusahaan telah melaporkan investor tersebut ke Mabes Polri di Trunojoyo, Jakarta Selatan.
“Kami juga sudah berusaha menyita aset - aset investor yang ada dan membekukan semua rekening kami, agar terhindar kerugian lebih besar lagi,” tulis Yudha dalam postingan tersebut.
Yudha tidak menyebutkan berapa jumlah uang yang telah dibawa lari investor GrabToko. Namun dia memastikan uang konsumen akan dikembalikan.
“Kami akan mengembalikan uang konsumen secepatnya setelah melalui proses kepolisian. Sekali lagi saya minta maaf atas kerugian yang ditimbulkan.
Untuk diketahui Grab Toko mulai beroperasi sejak Agustus 2020. Mereka mengkhususkan penjualan online gadget dengan harga miring.
Namanya mulai mencuri perhatian sejak menggelar promo besar-besaran hingga 90%. Seperti belum lama ini menawarkan iPhone 12 seri terbaru hanya dijual Rp 12 jutaan.