Beautydoozy

Elfisha Skin, Brand Skincare asal Madiun yang Berhasil Catat 1 Juta Penjualan

Urbanasia, Sabtu, 22 November 2025 23.48 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Elfisha Skin, Brand Skincare asal Madiun yang Berhasil Catat 1 Juta Penjualan
Image: Foundy Glow dan Jelly Booster, dua produk unggulan Elfisha Skin. (Ist)

Jakarta - Industri kecantikan lokal terus menggeliat. Sejumlah brand makeup dan skincare karya anak bangsa pun terus bermunculan dengan menawarkan kualitas yang tak kalah dari brand luar.

Salah satunya adalah Elfisha Skin, brand skincare asal Madiun, Jawa Timur. Diluncurkan sejak Februari 2022, brand ini berhasil mencatatkan 1 juta penjualan di platform TikTok Shop.

Produk terlarisnya adalah Foundy Glow. Dalam dua tahun terakhir, penjualan mengalami pertumbuhan sekitar 50% dan terus memperlihatkan peningkatan minat dari konsumen.

Elfisha Skin didirikan oleh dua orang yaitu Alfi Chantika dan Elloy Doohan. Keduanya sangat peka terhadap kebutuhan perempuan Indonesia akan skincare yang sesuai dengan karakter kulit tropis, yang perlu perawatan ekstra untuk masalah flek hitam, kulit kusam, dan sensitif terhadap paparan matahari.

“Kami ingin menghadirkan produk yang benar-benar menjawab kebutuhan kulit masyarakat Indonesia. Formulasi kami disesuaikan dengan karakter kulit tropis yang rentan kusam dan mudah muncul flek,” ujar Alfi, dikutip Sabtu (22/11/2025). 

Dua produk unggulan Elfisha Skin adalah Foundy Glow dan Jelly Booster. Keduanya jadi pendorong utama popularitas Elfisha Skin di TikTok. 

Tahun ini, Elfisha Skin memasuki usia ke-4 dan dirayakan cukup meriah dengan pagelaran wayang kulit berskala besar untuk dipersiapkan memecahkan Rekor MURI sebagai pagelaran wayang terbesar oleh brand kecantikan. 

Perayaan ini sekaligus membuktikan komitmen Elfisha Skin terhadap unsur lokal. Bagi Alfi, wayang merupakan simbol kemurnian yang sejalan dengan konsep kecantikan sejati. 

Menurut Alfi, meski budaya dan kecantikan terkadang terlihat berbeda, tapi keduanya menyatu dalam pesan keaslian dan keluhuran makna. 

“Budaya asli Indonesia tidak boleh hanya menjadi kenangan. Kita harus memperkenalkannya kembali dengan cara yang megah, relevan, dan membanggakan,” katanya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait