Beautydoozy

Tren Kecantikan 2025: Cantik Luar Dalam dengan Aesthetic Intelligence

Nindya Sari, Senin, 2 Desember 2024 13.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tren Kecantikan 2025: Cantik Luar Dalam dengan Aesthetic Intelligence
Image: Media Gathering & Re-Opening Dermalogia Gading Serpong. (Urbanasia)

Jakarta - Relasi antara industri kecantikan dengan kemajuan teknologi sudah tidak bisa dinafikan. Selain dalam proses pembuatan produk, teknologi juga mulai digunakan dalam proses perawatan kulit di klinik kecantikan.

Teknologi terbaru itu disebut dengan AI atau Aesthetic Intelligence yang disebut-sebut bakal menjadi tren kecantikan tahun 2025 mendatang.

Salah satu klinik yang menawarkan perawatan menggunakan AI ini adalah Dermalogia, besutan dermatologist jebolan Harvard Medical School, dr. Arini Astasari Widodo.

Dokter Arini menjelaskan, dermalogia menggunakan terapi inovatif berbasis teknologi AI yang menjadi solusi kebutuhan masyarakat, karena memberikan terapi yang jauh lebih efektif dan personalized untuk setiap orang. 

“Hyper personalization therapy menjadi gold standard pada perawatan kulit, berkat adanya AI based skin analyzer,” kata Arini dalam Media Gathering & Re-Opening Dermalogia Gading Serpong, Sabtu (30/11/2024). 

Arini menambahkan, Dermalogia menghadirkan AI based skin analyzer yang sangat canggih, dengan alat diagnostik dermoscope yang dapat mengenali masalah kulit yang sangat presisi. 

Dengan teknologi itu, setiap orang bisa mendapatkan terapi sesuai dengan jenis dan masalah kulit masing-masing. 

“Hal ini juga bisa menghemat budget terapi, karena kita tidak memilih terapi yang tidak dibutuhkan,” imbuhnya.

Beberapa terapi inovatif yang ditawarkan antara lain ExiSlim, Exitite, dan ExiClear. Diakui secara nasional, Exislim mendapatkan penghargaan sebagai terapi terbaik pada Female Daily Beauty Award 2024. 

Teknologi ini memiliki banyak fungsi, yakni mengencangkan kulit, melembapkan, memperbaiki tekstur, mengecilkan pori, memperbaiki scars, dan lain-lain. 

Salah satu cara kerja terapi berbasis AI ini, kata Arini, meningkatkan kolagen, elastin, dan hyaluronic acid.

Merawat kesehatan kulit di Dermalogia dimulai dengan assessment yang menyeluruh dan personalized, didukung dengan AI powered diagnostics. 

Arini menegaskan, Dermalogia bukan cuma menangani kecantikan, tetapi peduli dengan kesehatan dan well being pasien. 

Hal ini dibuktikan dengan bagaimana dokter-dokter di klinik bukan hanya memberikan treatment, tetapi juga mengedukasi semua pasien.

Menurut Arini, poin paling penting adalah pasien bisa memahami permasalahan kulit yang mereka alami dan bagaimana penanganannya. 

“Edukasi ini kita lakukan karena kita care. Tidak hanya pada kulitnya, tetapi juga peduli memperhatikan orangnya (pasien),” pungkasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait