Vitamin Rambut yang Paling Direkomendasikan Menurut Riset YouGov
Jakarta - Vitamin rambut adalah salah satu rangkaian produk hair care yang sangat penting. Fungsinya banyak, antara lain menutrisi, melembapkan, dan melindungi rambut dari kerusakan.
Meski demikian, memilih vitamin rambut yang bagus tentu bukan perkara mudah. Kesalahan dalam memilih bisa membuatmu kehilangan manfaat vitamin itu sendiri, bahkan justru merusak rambut.
Lalu vitamin rambut apa yang sebaiknya digunakan? Riset YouGov 2025 bisa menjadi salah satu landasan dalam memilih. Dalam riset tersebut, Ellips dari Kino Indonesia dinobatkan sebagai Most Recommended Brands 2025 di Indonesia.
Penobatan ini lantaran Ellips mendapat peningkatan signifikan dalam skor Rekomendasi Positif dari pelanggan aktif. Lonjakannya mencapai 6,9 poin, dari 63,5% pada 2024 menjadi 70,4% pada 2025.
“Penghargaan ini merupakan bentuk validasi atas komitmen kami dalam membangun merek yang tidak hanya dikenal, tetapi juga dicintai dan dipercaya oleh konsumen,” kata Head of Marketing Home and Personal Care Kino Indonesia, Lidwina Natalia, Senin (8/9/2025).
YouGov Recommend Rankings 2025 merupakan bagian dari laporan tahunan YouGov’s Most Recommended Brands yang disusun berdasarkan lebih dari satu juta survei pelanggan di 28 negara, termasuk di Indonesia.
Survei tersebut dilakukan dalam periode 1 Juni 2024 hingga 31 Mei 2025. Skor "Recommend" dihitung dari persentase pelanggan aktif yang menyatakan akan merekomendasikan sebuah merek kepada orang lain.
Dalam survei di Indonesia, Ellips menunjukkan performa yang kuat di sektor Personal Care, khususnya dalam subkategori Hair Care, yang merupakan salah satu dari 20 sektor yang dipantau oleh YouGov BrandIndex.
Evaluasi performa merek ini dilakukan berdasarkan tiga pilar utama, yaitu Media Metrics, Brand Health, dan Lower Funnel Metrics. Media Metrics mengukur eksposur merek melalui brand awareness, attention, buzz, advertising awareness, dan word of mouth.
Brand Health menilai persepsi publik terhadap kualitas, nilai produk, reputasi perusahaan, dan kesan umum terhadap merek.
Sementara Lower Funnel Metrics menggambarkan kedekatan konsumen terhadap merek melalui indikator seperti niat membeli (purchase intent), kepuasan pelanggan, dan tingkat rekomendasi.